IJL.Com- Gerak-gerik Ahmad Z Falih di sektor lini FU15FA Bina Sentra betul-betul mengingatkan banyak orang dengan Firman Utina pada masa jayanya. Pantang layu sebelum berkembang.
Tiap musimnya, kolektivitas permainan di tiap lini jadi salah satu simbol kekuatan armada FU15FA Bina Sentra U-11. Bisa dibilang, tim asal Kota Tangerang itu sama sekali tidak pernah bergantung pada satu-dua pemain saja.
Termasuk di IJL season 2019 ini, untuk sementara tim asuhan Nandarboro bercokol di peringkat kelima klasemen sementara Grup Sensation dengan torehan tiga menang dan dua imbang. Yang tidak kalah mentereng, ada torehan 11 gol diceploskan ke jala gawang lawan.
"Kami selalu menerapkan cara bermain sepak bola yang baik bukan hanya di atas lapangan saja tapi menerapkan ke mereka untuk terbiasa menerima materi latihan di ruang kelas. Banyak video-video pemain idola anak-anak yang sengaja kami tampilkan agar mereka benar-benar bisa terinspirasi," buka Nandar.
Meski demikian, tanpa bermaksud mengecilkan peran pemain lainnya, menyebut satu nama ada sosok Ahmad Z Falih yang terus menunjukkan progres signifikan. Playmaker jempolan dengan tingkat visi bermain ada satu langkah di atas rekan-rekan seusianya.
Gurih, adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana cara Falih mengolah si kulit bundar. Gerak-geriknya begitu memanjakan mata penonton, sedap betul.
Betapa beruntungnya memang penyerang haus gol seperti Miroslav Fernando disokong game-maker sekelas Falih. Postur Falih yang kecil justru mempermudah dirinya lepas dari radar pertahanan tim lawan. Seperti ada sepasang mata di kedua kakinya.
Persona Falih makin cemerlang manakala ban kapten tim yang melingkar gagah di lengannya. Sedikit banyak mengingatkan orang-orang dengan satu nama, ya Firman Utina!
"Falih mampu mengatur ritme permainan, ia juga mempunyai ball-skill yang baik juga ketenangan apik. Kalau bicara soal ban kapten, memang tipikal pemain yang pandai memotivasi teman-temannya, pekerja keras sekali," ungkap Nandar.
"Mirip Firman Utina? Saya juga akan berkata seperti itu, tapi saya harus lebih memotivasi dirinya agar bisa lebih dari Firman Utina," ujar Nandar.
Meski demikian, Nandar tidak mau Falih layu sebelum berkembang. Jelas, harus ada ribuan motivasi kudu dihembuskan untuk Firman Utina cilik.
"Tiap individu punya prosesnya masing-masing. Falih akan berproses sebagai dirinya sendiri. Sedangkan Firman Utina sudah melewati proses demi proses dan pastinya akan menyumbangkan ilmu yang pernah ia dapat untuk tiap pemain muda," ujar Nandar.
"Falih masih bisa terus muncul dan berkembang di IJL, wadah liga yang bisa membantu dia mengeluarkan semua kemampuannya. Sementara ini dari range 10 sampai 100, ada nilai 90 untuk Falih," pungkas Nandar.