IJL.Com- Sepak terjang penggawa Putra Sejati, Akhdan Wafa Atmajaya sontak menjadi pusat perhatian pada laga pekan kedelapan IJL U-11, Minggu (8/9). The Big Show perpanjang nafas sang juara bertahan.
Putra Sejati akhirnya mampu memastikan langkahnya ke fase champions 16 Besar IJL U-11. Hasil seri kontra Satria Muda (2-2) dan kemenangan tipis atas SS Gagak Rimang (1-0) menjaga gengsi anak-anak asal Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat tersebut sebagai sang juara bertahan.
Butuh perjuangan total memang bagi anak-anak Putra Sejati mengunci peringkat kedelapan Grup Phenomenon sebagai syarat membawa pulang tiket fase champions 16 Besar. Namun pada akhirnya mentalitas bertanding di atas lapangan lebih banyak berbicara.
"Anak-anak sudah berjuang habis-habisan, sangat total. Sebelumnya memang saya sudah bilang ke mereka agar fokus saja untuk meraih poin demi poin," ujar sang pelatih, Lucky Nurdiansyah.
"Tapi memang secara garis permainan saya masih merasa belum puas karena anak-anak masih bermain di bawah tekanan lawan dan bayang-bayang untuk bisa lolos ke fase champions 16 Besar. Namun setidaknya mereka sudah berjuang untuk menjaga nama besar juara bertahan," tambah Lucky.
Nama Akhdan Wafa Atmajaya sontak jadi pusat perhatian akhir pekan kemarin. Dua gol yang ia sumbangkan bak emas bernilai 24 karat untuk skuat Putra Sejati.
Kalau tidak ada Wafa, bisa jadi sang juara bertahan akan lebih cepat "gulung tikar". Ibarat kata, pemain bernomor punggung empat itu memang sudah ditakdirkan menjadi dewa penyelamat Putra Sejati.
"Saya sangat terkejut dengan penampilan Wafa. Akhirnya dia bisa bikin gol dan hebatnya lagi itu bisa jadi penentu kemenangan Putra Sejati," ujar Lucky.
"Bisa dibilang Wafa sudah memberikan nafas segar untuk rekan-rekan setimnya," tambah Lucky.
Wafa juga bisa memutus pandangan miring kalau posturnya yang besar dan gempal hanya akan jadi titik kelemahan Putra Sejati. Fakta bicara, Wafa bisa bermain dengan etos kerja keras dan cerdas sesuai dengan porsinya.
Ya, The Big Show beri bukti bukan sekadar pelengkap di atas lapangan. Bukan hanya pembeda tetapi juga penentu, acungan dua jempol layak disematkan.
"Saya hanya bilang ke Wafa kuncinya hanya jaga rasa percaya diri. Tunjukkan ke semua orang kalau posturnya tersebut bukan menjadi alasan untuk takut bersaing," tegas Lucky.