IJL.Com- Tak ada senyum semringah terpancar dari wajah pelatih Sparta U-13, Muhammad Husen meski tim asuhannya unggul telak atas BMIFA. Ada bumbu yang dirasa kurang sedap.
Sparta berhasil menutup laga terakhirnya di babak penyisihan Grup A Phenomenon Indonesia Junior League U-13 dengan raihan poin sempurna. Bersua BMIFA pada Sabtu (27/3), anak-anak Limo, Kota Depok unggul mutlak lewat skor 4-1.
Sparta sempat kecolongan terlebih dahulu dari BMIFA sampai turun minum melalui aksi aduhai Devo Herdiansyah. Gol yang ibarat petir di siang bolong untuk Evan Anwar dan kawan-kawan.
Pelan-pelan Sparta merangkak mengejar ketertinggalan. Beruntung ada momentum comeback mendekat di penghujung laga hingga tiga gol tercipta dalam kurun waktu enam menit.
Meski berhasil meraup poin penuh, Muhammad Husen selaku arsitek Sparta mengaku tidak puas dengan performa anak-anak asuhnya. Ia mengatakan, gol-gol yang dicetak tim besutannya jauh dari skenario matang.
Memang, ditemui sesuai pertandingan, raut wajah Husen tak bisa berbohong. Ada bumbu kurang sedap tercium olehnya.
"Saya merasa performa anak-anak justru jauh ada di bawah. Mereka bermain dengan penuh rasa beban maksudnya tidak ada arah di atas lapangan, seperti berangkat tanpa modal latihan," ujar Husen sambil tersenyum kecut.
"Seharusnya di pertandingan terakhir seperti ini gaya permainan sudah semakin mantap alias enak dilihat. Ada faktor yang saya tangkap dimana anak-anak masih memilih-milih kualitas lawan. Sejujurnya, ini bukan Sparta yang sesungguhnya. Bicara proses gol, itu juga masih jauh dari skenario latihan," tambah Husen lagi.
Husen menegaskan tak segan membunyikan alarm lebih kencang di markas Sparta. Bukan tanpa alasan yang kuat tentunya mengingat fase knock-out 16 Besar akan terasa jauh lebih "kejam".
"Betul, alarm sekarang justru harus jauh lebih kencang," tegas Husen.
"Kalau gaya serta karakter permainan seperti lawan BMIFA ini kami terapkan di fase knock-out 16 Besar. Ya wassalam," ujar eks pemain Persepam Madura dan Persikad Depok tersebut.
Sparta lolos ke fase knock-out 16 Besar dengan predikat juara Grup A Phenomenon. Di fase knock-out 16 Besar, mereka tinggal menunggu peringkat keempat Grup B Phenomenon yang kemungkinan akan ditempati Brazilian Soccer School LFA, D'Joe United atau Indonesia Eagles.
Husen meminta anak-anak asuhnya tak cepat besar kepala dengan predikat yang dibawa. Bukan tidak mungkin catatan manis di babak penyisihan grup justru menjadi bumerang.
"Selagi ada jeda kompetisi di masa puasa, anak-anak dari proses latihan harus kembali membentuk karakter siapa Sparta yang sesungguhnya," ujar Husen.
"Kita tidak bisa pilih-pilih lawan. Benahi dapur sendiri jauh lebih baik," tandas Husen.