Alief Apikri; Pelan-pelan Mimpi Dibawa Terbang




IJL.Com- Doa dan air mata Rafiyudin dibayar lunas oleh sang putra, Alief Apikri. Terbangkan mimpi selagi masih bisa.

Jum'at subuh akhir pekan lalu waktu Jakarta, Alief Apikri sudah membayangkan jauhnya perjalanan yang harus ia tempuh menuju Serang, Banten. Dari rumahnya di kawasan Kedoya Selatan, tak mau datang terlambat apalagi buang waktu.

Kantor Imigrasi Kelas I Serang jadi tujuan Alief bersama sang ayah, Rafiyudin. Tujuan mereka hanya satu, menjemput paspor sebagai kelengkapan dokumen pemain IJL Elite yang awal Oktober nanti akan terbang ke Malaysia guna melakoni ajang turnamen internasional bertajuk Borneo Football Cup U-14.

"Awalnya mau naik motor, tapi saya pikir-pikir lagi jauhnya perjalanan ya terlalu banyak risikonya terutama dari segi waktu apalagi masih buta lokasinya. Akhirnya pakai jasa transportasi online," ujar Rafiyudin.

"Kalau dibilang jauh ya jauh, capek ya pasti capek, tapi ya inilah perjuangannya, dianggap piknik saja kemarin, toh prosesnya juga tidak terlalu lama, ya mungkin semua dipermudah sama Allah SWT termasuk rezekinya Alief masuk IJL Elite," tambah Rafiyudin seraya tersenyum lepas.



Bagi Rafiyudin, ini juga jadi pengalaman pertama dirinya mengurus paspor. Rela "mengalah" demi sang anak ya tak jadi masalah.

"Saya malah keduluan sama Alief, belum punya paspor apalagi naik pesawat ke luar negeri," ujar Rafi seraya tak kuasa menahan tawa.

"Ya mungkin nanti ya rezekinya Alief bisa ajak ayah dan ibunya ke luar negeri kalau sudah punya karir bagus di sepak bola," tambah Rafi.



Rafi memang menyadari tidak ada proses yang mengkhianati hasil. Siapa sangka di awal kompetisi IJL U-13 bergulir, Alief mampu membawa IRS lolos ke babak semifinal.

Siapa menduga pula benteng kokoh pertahanan ASIOP tunduk di kaki Alief. Rekaman monumental yang sempat membuat air mata Rafiyudin menetes dengan hebatnya membanjiri lapangan Nirwana Park Sawangan.

"Oh iya, ini kan juga jadi pengalaman pertama Alief naik pesawat. Alief punya mimpi, saat ini mau dibawa terbang mimpinya naik "pesawat" IJL Elite," ujar Rafi.


"Begitulah namanya perjuangan tidak bisa pakai hitung-hitungan apalagi demi anak. Doa saya hanya satu sekarang, semoga Alief petik banyak pelajaran berharga di skuat IJL Elite, jangan disia-siakan," pungkas Rafi.



Pada laga uji coba perdana IJL Elite kontra Cipta Cendikia FA, Alief sendiri bermain cukup maksimal. Di bawah racikan Mulyadi, ia mendapat tugas baru sebagai seorang gelandang serang menunjang agresivitas Odilo Pinutusta Puncakgede dan menjadi jembatan Dzaky Muhammad Fawwaz.



Formula "coba-coba" Mulyadi tidak membuat kualitas Alief menurun. Ya, pemain yang mengidolakan Marcus Rashford itu justru semakin liar di atas lapangan.

Lebih daripada itu, gaya permainan Alief dan kawan-kawan terlihat jauh lebih berwarna tiap menitnya. Sudah jelas, akan ada banyak pelajaran berharga dipetik Alief selama berseragam IJL Elite.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa