IJL.Com- Posisi Java Soccer Academy yang masih terjebak di dasar klasemen tidak serta membuat mereka jadi bulan-bulanan tim lawan pada pekan keempat IJL U-11. Angkat topi untuk M Fathir Nurdiansyah dan kawan-kawan.
Berhadapan dengan Pelita Jaya yang notabene punya peringkat dan selisih poin jauh di atas tidak membuat anak-anak Java minder. Bermain dengan semangat tempur militan ternyata cukup efektif menghambat alur serangan The Young Guns. Kuat, tak mudah ditekuk.
Java sendiri sempat unggul terlebih dahulu lewat eksekusi canggih free kick M Fathir Nurdiansyah pada menit kedua. Sayang memang pada akhir pertandingan mereka harus mengakui keunggulan Pelita lewat skor tipis 1-2.
Pelatih Java, Eric Budi Santoso mengaku salut dengan penampilan anak-anak asuhnya. Layak diberi dua acungan jempol memang.
"Progres anak-anak makin dan terus membaik. Saya tekankan ke mereka kalau teknik dan skill bisa dikejar saat proses latihan, tapi saat melawan Pelita Jaya yang paling penting adalah semangat harus diutamakan sebagai senjata di atas lapangan," ujar Eric.
"Mereka sebenarnya sempat kaget sekali bisa unggul terlebih dahulu melawan tim sekelas Pelita Jaya," sambung jebolan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Di laga kedua, Java sedikit dijauhi dewi fortuna kala jumpa Ocean Stars. Kemenangan yang sudah ada di depan mata harus buyar lewat hantu penalti tepat satu menit jelang laga usai. Teramat sayang, kesempatan Java mencicipi manisnya poin penuh praktis tertunda.
Meski demikian alih-alih mencari kambing hitam, Eric mengaku sama sekali tidak menyesali hasil imbang yang diraih anak-anak Java. Ia meyakini ada hikmah besar tak ternilai harganya di balik kegagalan pasukan didikannya mempertahankan keunggulan.
"Banyak anak-anak yang menyayangkan keputusan wasit perihal penalti tersebut tapi sebagai pelatih sekaligus pendidik saya kira harus bisa menerima apapun kebijakan dari wasit dan coba mengajarkan ke anak-anak bahwa wasit yang paling agung di lapangan, harus dihormati," tegas Eric.
"Ini pasti akan jadi pengalaman berharga, selain memberikan pendidikan kepada anak-anak agar menerima hasil akhir juga memberikan motivasi kepada mereka bahwa setiap detiknya sebelum peluit panjang selesai semua harus tetap konsentrasi, inilah sepak bola," tandas fans berat Juventus itu seraya tersenyum lebar.