IJL.Com- Si "anak hilang" sudah datang lagi. Tidak ada kata terlambat untuk Radino Arsyad Avisyal.
Nama Radino Arsyad Avisyal tentunya sudah tidak asing lagi di telinga publik Indonesia Junior League. 2017 lalu saat masih berseragam ASTAM U-11, dirinya pernah didapuk sebagai The Best player IJL AP2.
Tercatat ada 11 gol yang ditorehkannya sepanjang enam bulan berkompetisi, ASTAM pun sukses ia bawa melaju sampai ke babak final. Radino bahkan jadi bagian dari 12 pemain IJL Elite jebolan 2017 yang terbang ke Malaysia.
Musim berganti, Radino kembali menginjakkan kakinya di kompetisi Indonesia Junior League, namun kali ini levelnya lebih megah yakni kategori U-13. Tim yang ia bela pun beda, bukan lagi ASTAM tapi M'Private Soccer School.
Radino sendiri baru tampil di pekan kelima IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon tepatnya saat laga kontra Garuda Junior, Minggu (11/11). Di dua partai sebelumnya saat M'Private Soccer School jumpa Pro: Direct Academy dan Ragunan Soccer School, bocah kelahiran 21 April 2016 itu belum "turun gunung".
"Progresnya sangat baik, kebetulan di M'Private sendiri Radino sudah cukup hafal dengan gaya permainan rekan-rekannya di IJL Elite 2007 yakni Trio FBR (Faris, Bima, Romeo)," tegas sang pelatih, Mulyadi.
"Anak ini sebenarnya mudah sekali beradaptasi, makanya saya tidak ragu beri dia pos starting line-up," sambung Mul.
Meski tidak mencetak gol ke gawang Garuda Junior, setidaknya sudah ada sinyal kencang diberikan oleh Radino. Diplot sebagai striker tunggal membuat dirinya lebih aktif membuka ruang untuk rekan-rekan setimnya. Beberapa kali ia juga membuat bek dan gelandang lawan kelabakan, karakteristiknya kini lebih punya mental petarung alias tidak malas menjemput bola sampai ke lini tengah.
Mul pun mengatakan sudah punya beberapa racikan agar naluri gol anak asuhnya muncul lagi. Bisa jadi, momennya akan terjadi akhir pekan nanti saat M'Private Soccer School jumpa Abstrax FA.
"Dia punya karakter sebagai striker tunggal, bedanya sekarang ia sudah terlihat lebih dewasa saat mengolah si kulit bundar," terang Mul.
"Saya sudah pikirkan racikan khusus agar naluri gol Radino lahir kembali. Dia punya modal shooting keras dan cerdik dalam mencari ruang bebas," jelas Mul lagi.
Sebagai seorang pelatih, sudah jadi tugas Mul tentunya memompa semangat Radino. Ia sepakat, belum ada kata terlambat untuk R, panggilan akrab Radino di M'Private Soccer School.
"Ya betul, tidak pernah ada kata terlambat selama R punya semangat dan porsi bermain sepak bola dengan cara yang benar," ujar Mul seraya tersenyum.
Dari tiga laga, M'Private Soccer School sendiri sudah mengumpulkan delapan poin dengan catatan memasukkan dua gol dan belum sama sekali memungut bola dari gawangnya. Meski demikian Mul tak mau besar kepala, rotasi tetap jadi pegangan utama di tengah sengitnya aroma kompetisi.
"Ada evaluasi yang saya dapat dari hasil imbang kontra Garuda Junior, kami bawa 30 pemain untuk kompetisi IJL Mayapada U-13. Artinya rotasi akan kunci penting," ujarnya.