IJL.Com- Punya dua kiper dengan kualitas super jadi modal kekuatan tim IJL Mayapada All Stars Phenomenon U-11. Lini tengah mereka disesaki gelandang dengan daya imajinasi tinggi dan skill mumpuni. Urusan menggedor jala gawang lawan, lini depan tidak hanya bergantung pada seorang goal-getter.
Kiper:
M Farel Wardana (Putra Sejati)
Penjaga gawang bertubuh besar yang jadi tembok kokoh di lini belakang Putra Sejati U-11. Baru kebobolan lima gol hingga detik ini. Garansi penyerang-penyerang lawan akan dibuat frustrasi jika sudah duel one-by-one dengan seorang Farel di daerah kotak terlarang.
M Tegar Fahrizi (ASTAM)
Baru kebobolan empat gol dari 14 laga IJL Mayapada 2018. The king of clean sheet yang tidak hanya lihai menghalau bola namun juga cakap mengatur ritme permainan ASTAM. Sekilas perawakan dan karakter Fahri di atas lapangan mengingatkan banyak orang pada penjaga gawang legendaris Timnas Jerman, Oliver Kahn.
Bek:
C Deo Putra Lambok (ASTAM)
Bek bernomor punggung 13, sulit dilewati dalam duel satu lawan satu. Produktif pula dalam urusan mengoyak jala gawang lawan, tujuh gol sudah diciptakan. Seringkali tebar ancaman lewat keahliannya dalam mengeksekusi tendangan bebas.
Rifal (Sparta)
Pemain dengan stamina kelas wahid, benar-benar seorang "pengangkut air". Punya dua kaki dengan kekuatan akurasi tendangan sama baiknya, paling serba bisa di atas lapangan. Kalau ada istilah libero di era sepak bola modern maka Rifal adalah jawabannya.
Fandi Ahmad (GMSA)
Bek yang terbilang lincah dalam menghalau serangan lawan khususnya dari sektor sayap. Rajin pula dalam melepaskan bola-bola umpan crossing. Tampil disiplin saat dalam keadaan bertahan ataupun menyerang.
Ilham Romadhona (CISS Soccer Skill)
Mempunyai postur besar tidak membuat Ilham kesulitan dalam berlari. Dibekali body balance kuat, tak jarang penyerang lawan "terlempar" olehnya di atas lapangan. Sangat mumpuni saat diberi kesempatan melakukan eksekusi bola-bola mati.
Banyubiru Pramudyasmoro (ASIOP Apacinti)
Penampilannya sangat tenang di lini belakang ASIOP bak air mengalir. Namun dalam keadaan terdesak maka Banyu bisa hadir seperti badai di tengah lautan menerjang lawan-lawannya. Staminanya yang selalu prima dalam kurun waktu 2x15 menit jadi nilai tambah untuk pemain bernomor punggung empat tersebut.
Gelandang:
Fernanda Dwi Sutrisna (ASTAM)
Pengatur serangan ASTAM layaknya seorang maestro, skill-teknik kelas atas dan visioner dalam mengambil setiap keputusan di atas lapangan. Bola sudah amat lengket jika sudah ada di kaki Fernanda. Tidak egois, pelayan yang baik agar rekan-rekan setimnya kian mudah mencatatkan nama di papan skor.
M Farrel Rasya (Indonesia Rising Star)
Tipikal pemain dengan nomor punggung 10 di lini tengah. Tidak banyak berlari namun sangat efisien mengalirkan bola. Cukup haus dalam mencetak gol terutama lewat sepakan kerasnya dari luar kotak penalti.
M Fakhri Wicaksono (Abstrax FA)
Nyawa di lini tengah Abstrax FA, penghubung ke sektor lini depan. "Paling berkeringat" saat sudah berada di atas lapangan. Gol-gol Abstrax FA selalu berawal dari kaki seorang Fakhri.
Afwan Fadhillah (Pelita Jaya SS)
Gelandang andalan Pelita Jaya SS, pemain paling rajin melesakkan gol. Dinamo di lini tengah Pelita sehingga posisi starter jarang sekali terlewat untuk dirinya. Kerapkali mencetak gol lewat cara-cara menawan terutama saat skema tendangan bebas.
M Habsy (Putra Sejati)
The right man in the right place mungkin adalah istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan seorang Habsy. Calon paling kuat peraih sepatu emas IJL Mayapada 2018. Semakin dewasa saat tampil dalam tekanan, tidak salah pula ban kapten melingkar di lengannya.
M Isfandyar (Putra Sejati)
Bergerak cepat seperti busur panah di segala penjuru sektor lini tengah Putra Sejati. Kedua kakinya sama-sama kokoh hingga tidak jarang sepakan keras dari luar kotak penalti kerap membahayakan kiper-kiper lawan, paling rajin muncul dalam deretan gol terbaik IJL Mayapada 2019 tiap pekannya.
Akmal Rusdiansyah (SS Gagak Rimang)
Pemain dengan gaya paling stylish jika sudah bicara soal skill individu. Punya nomor punggung 9 namun itu hanya sekadar "false nine", Akmal bisa bergerak secara liar di setiap sudut jengkal lapangan. Terbilang sulit jika hanya satu bek mengawalnya, butuh dua sampai tiga pemain menghentikan kecerdikan seorang Akmal.
Zidane Alzizou Lubis (Putra Sejati)
Gelandang box-to-box, lihai bermain dengan satu-dua sentuhan, mudah memanjakan mata penonton. Sangat haus gol sehingga selalu jadi andalan Putra Sejati jika Isfandyar dan Habsy kehilangan arah. Terbukti sembilan kali Zizou menggetarkan jala gawang lawan.
Azizu Milanesta (M'Private SS)
Si kidal di lini tengah M'Private Soccer School. Punya skill teknik luar biasa dan crossing cukup menawan. Azizu juga dibekali speed tinggi sehingga kerap merepotkan pemain lawan.
M Rizqullah Alifasyah (SS Gagak Rimang)
Al semakin menjadi-jadi di lini tengah SS Gagak Rimang, seorang fighter sejati. Kian percaya diri mencatatkan nama di papan skor khususnya saat momen-momen krusial. Mudah sekali menangkap instruksi pelatih membuat Al jadi andalan untuk skuat SS Gagak Rimang.
Depan:
Ryan Halim (ASTAM)
Winger ASTAM, kunci penting gaya permainan melebar anak-anak Tangerang Selatan. Sangat efektif dalam mengirimkan umpang silang ke jantung pertahanan tim lawan. Pandai menusuk diantara kedua lini sehingga Ryan jadi pemain yang paling sering dijatuhkan.
Aldi Ari Saputra (Giras FC)
Penyerang andalan Giras FC, berbadan kurus sehingga punya kecepatan untuk meninggalkan lawan-lawannya. Top-skorer utama Giras dengan torehan enam gol. Rajin menjemput bola dari lini tengah sehingga dapat membantu rekan-rekan setimnya mengubah variasi serangan.
M Aji Kurniawan (Ragunan SS)
Awan Seven begitu julukannya, seorang finisher sejati dan tipe predator ulung di kotak penalti lawan. Sangat lihai pula dalam melepaskan eksekusi tendangan bebas. 11 gol selama kompetisi IJL Mayapada 2018 jadi bukti Awan adalah penyerang dengan potensi besar.
Abrar Azalia (ASIOP Apacinti)
Abrar "Abo" Azalia, La Pulga alis Si Kutu di lini depan ASIOP. Bertubuh mungil justru membuat dirinya dengan mudah melepaskan diri dari kawalan ketat pemain lawan. 10 gol jadi catatan yang ia torehkan, tidak salah kalau ia selalu jadi penyelamat untuk Mutiara dari Senayan.
Raffael M Gaitsa (ASTAM)
Pemain yang paling banyak belajar selama kompetisi IJL Mayapada 2018 berlangsung. Sempat gagal mencetak gol lewat titik penalti tidak membuat mentalnya drop, jusru insting Raffael semakin terasah dan kian tajam. Penyerang sejati dengan nomor punggung 10 melekat di jersey, sembilan gol sejauh ini jadi bukti betapa ia kian berani lebih oportunis.
Al Fatih Eka Putra
Penyerang bertubuh jangkung, seorang finisher andalan Sparta 1979. Tipe predator ulung di area kotak penalti lawan, jeli membuka ruang untuk menebar banyak peluang-peluang emas. Punya penguasaan bola sangat baik, mengingatkan dengan gaya permainan Cristian Gonzales saat berseragam Timnas Indonesia.
Zahran Khairifan (M'Private SS)
Satu lagi, penyerang yang punya daya jelajah sangat tinggi. Naluri golnya dalam beberapa pekan terakhir semakin terbukti membantu M'Private Soccer School keluar dari kesulitan. Nilai tambah bagi Zahran, ia mampu melesakkan bola dari setiap sudut yang ia mau.