IJL.Com- Datang ke babak play-off champions 12 Besar dengan status runner-up Grup B Sensation tidak membuat Bhayangkara Tigaraksa Football School (BTFS) U-9 besar kepala. Muhammad Terry Darmawan dan kawan-kawan terlanjur nyaman dengan status tim kuda hitam.
Melenggang ke babak play off champions 12 Besar sebelumnya tidak sama sekali terpikir dalam benak skuat BTFS U-9. Fakta di atas lapangan, mereka mampu lolos dengan status cukup mentereng yakni runner-up Grup B Sensation. Modal yang dibawa pun terbilang apik dengan catatan 29 poin dari 10 laga serta memasukkan 19 gol lalu kemasukkan empat.
"Hanya semangat tinggi dari anak-anak dan euforia besar IJL Mayapada yang bisa antarkan kami bisa sampai sejauh ini," tegas sang pelatih, Ahmad Noor Ramdhan.
Aroma persaingan babak play-off pun sudah mulai tercium dengan jelas oleh BTFS. Tergabung di Grup 4 bersama Maesa Cijantung dan Serpong Jaya, Ramdhan mengakui anak asuhnya berada di grup super berat.
"Pada intinya kami siap siapapun lawan yang harus dihadapi. Insya Allah, anak-anak ingin selalu menyuguhkan pertandingan menarik," jelas Ramdan.
"Kami ada di grup yang sangat berat. BTFS U-9 tetap kuda hitam, karena sebelumnya anak-anak tidak pernah bermimpi sampai masuk ke fase 12 Besar," cetusnya lagi.
Ramdan sendiri mengaku sudah mengantongi kekuatan yang dimiliki Serpong Jaya juga Maesa Cijantung. Bahkan tanpa ragu ia menyebut Maesa adalah lawan terberat BTFS nanti.
"Maesa Cijantung U-9, finalis Piala PDIP dan Tribuana. Mereka punya materi pemain bagus dalam segi teknik maupun kerjasama team, lawan terberat buat BTFS di babak play-off," ujar pelatih asal Subang itu.
"Serpong Jaya punya trek record bagus di kompetisi usia dini, bukan pula lawan yang gampang buat BTFS walaupun secara sistematis perolehan nilai kita di atas mereka," sebut Ramdan.
Lebih dari itu, beberapa pemain kunci dari Serpong Jaya juga Maesa Cijantung pun sudah "dibidik" Ramdan dari jauh-jauh hari. Ia meyakini itu adalah salah satu modal anak asuhnya di atas lapangan agar bisa menutup laga dengan kepala tegak.
Satu lagi yang membuat Ramdan kian pede tentu adalah kehadiran pemain andalan mereka di lini belakang, Muhammad Terry Darmawan. Bukan cerita baru kalau bek bernomor punggung 18 itu adalah batu sandungan untuk barisan penyerang tim lawan.
"Insya Allah, saya sudah sedikit hafal dngan permainan Maesa Cijantung dan Serpong Jaya. Saya memang jarang mengintip permainan mereka lewat rekaman pertandingan tapi pemain kuncinya sudah saya kantongi," jelas Ramdan.
"Perlu diingat, mereka berpikir dua kali juga karena kami mempunyai barisan pertahanan yang kokoh, ada Tery "The Bus Way". Dia akan jadi momok menakutkan buat penyerang lawan," sambung Ramdan.
Walau demikian, rasa percaya diri yang begitu tinggi buru-buru diredam oleh Ramdan. Ia semakin menegaskan BTFS masih berstatus kuda hitam seperti saat mengawali kompetisi.
"Tapi kami masih tim kuda hitam. Tidak ada beban di benak saya dan anak-anak. Enjoy menikmati setiap laga IJL," tandasnya.