IJL.Com- Faktor kedekatan pelatih dengan pemain menjadi salah satu senjata utama Tibi Soccer School hingga mampu meraih gelar Indonesia Junior League U-11. Chemistry kental bukan main-main.
Tibi berhak membawa pulang mahkota tertinggi gelaran Indonesia Junior League U-11 setelah di babak final Championship Series berhasil menyudahi perlawanan E Team. Skornya tipis saja, 2-1.
Padahal Tibi sempat kecolongan terlebih dahulu. Namun mental berbicara, Rafif Aprilio dan kawan-kawan berhasil membalikkan keadaan.
Tidak heran ada euforia luar biasa meledak seusai peluit panjang. Senyuman semringah pun tak bisa ditutupi sang pelatih, Figo Putra Julian.
"Tim ini memang sudah terbentuk lama sekitar tiga tahun, itu juga yang menjadi keuntungan saya sebagai pelatih," ujar Figo.
"Hubungan saya ke pemain sudah seperti kakak ke adiknya. Mungkin itu juga yang membuat kami saling nyambung dan nyaman saat di dalam dan luar lapangan," tambah Figo.
Ya, chemistry bisa dibilang adalah kunci keberhasilan Tibi meraih gelar juara. Ada prinsip kuat pula ditanamkan Figo ke tim besutannya.
"Saya selalu menanamkan ke anak-anak kalau semua pertandingan adalah final meskipun memang laga puncak pasti punya atmosfer berbeda," tegas Figo.
"Seperti kita tahu juga, kami pernah kalah dari E Team di 8 Besar dan justru dari situ kami giat memperbaiki diri. Adanya video rekaman pertandingan membuat anak-anak banyak introspeksi," sambung Figo.
Banyak berkaca, Tibi akhirnya mendapat ganjaran setimpal. Tenaga terkuras terbayar dengan tawa lepas.
"8 Besar yang lalu adalah momen sebenarnya hingga kami bisa meraih gelar juara. Saat itu kami mendapat banyak pelajaran untuk dibawa pulang," jelas Figo.
"Sebuah momen mahal sampai kami dapat di titik seperti ini," tandas Figo.
