IJL.Com- GRT Soccer School resmi memperkenalkan logo dan jersey anyarnya. Teramat manis, epic comeback dipetik Muhammad Habsy dan kawan-kawan.
GRT Soccer School tampil heroik dalam lanjutan laga pekan kesembilan Indonesia Junior League U-13 Grup A Phenomenon, Sabtu (28/11). Sempat tertinggal terlebih dahulu saat jumpa Pelita Jaya Soccer School, tim yang bermarkas di Kota Tangerang tersebut mampu bangkit hingga mengejar ketertinggalan menjadi 3-1.
Ada energi tersembunyi yang membuat GRT tampil ngotot. Pasalnya laga melawan Pelita Jaya kemarin merupakan "debut" anyar logo dan jersey anyar mereka.
Ya, GRT resmi memperkenalkan logo buaya di dada. Tim yang berdiri sejak 18 Agustus 2018 pun mengukuhkan dirinya dengan julukan 'Bajoel Cisadane'.
IJL News berkesempatan untuk mewancarai Muhammad Habsy, pencetak gol pembuka debut manis 'Bajoel Cisadane'. Pemain jebolan IJL Elite 2018 itu mengakui, seperti ada "doping" yang mengiringi kemenangan timnya.
"Senang dan bangganya memakai logo dan jersey baru. Selain itu kami juga menerapkan gaya permainan baru, ya lebih disiplin," tutur Aci, sapaan akrab Habsy.
"Logo yang bagus membuat kami terasa jauh lebih gahar. Pede sekali dengan lambang buaya di dada," sambung Aci seraya tersenyum lebar.
Pantas saja memang sehabis mencetak gol Habsy langsung mencari mata kamera untuk menunjukkan betapa gaharnya taring 'Bajoel Cisadane'. Betul-betul menit monumental yang cukup layak dikenang.
"Iya sebelum pertandingan dimulai, memang sudah ada rencana untuk melakukan selebrasi itu. Alhamdulillah kesampaian," ujar Aci.
"Jujur saja saat Pelita Jaya unggul terlebih dahulu, saya sempat panik, tapi pelatih dari pinggir lapangan terus mengingatkan jangan cepat down karena pertandingan masih panjang. Kami juga tidak ingin debut jersey dan logo baru tercoreng," sambung Aci yang pernah mencicipi manisnya gelar juara IJL U-11 2018 bersama Putra Sejati.
Pendiri sekaligus pemilik GRT, Hery Suyanto pun tak mau kalah semringahnya dengan Aci. Logo yang muncul ternyata juga merupakan campur tangan orang dalam yaitu pelatih GRT sendiri.
"Sebuah debut manis untuk jersey dan logo baru. Bangga dan senang betul rasanya," tegas Hery.
"Logo ini dibuat oleh pelatih kepala kami yang berasal dari Papua yaitu coach Frans dibantu penasehat GRT, pak Bambang," sambung Hery lagi.
Bagian dada jersey kebanggaan GRT juga dihiasi karikatur polisi dengan wajah tersenyum yang sejak 2015 sudah menjadi logo kantor kepolisian wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebetulan memang Hery adalah anggota institusi Polri dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
"Sempat ada naik tiga logo, kemudian saya memang pilih yang ini karena filosofinya sudah tepat. Saya lahir di Kota Surabaya (identik dengan Persebaya & Bajoel Ijo) kemudian tiga bintang di atas selain menunjukkan rasa cinta pada sepak bola, saya juga mencintai pekerjaan saya sebagai anggota Polri. Jadi tiga bintang di atas sama seperti logo Tri Brata," ungkap Hery.
"Karikatur tersebut juga merupakan logo Polri yang ingin mewujudkan Promoter (Profesional, Mandiri, Terpercaya). Dari semua ini saya ingin benar-benar menggenapkan rasa cinta saya pada sepak bola dan institusi tempat saya bekerja," tandas Hery seraya tersenyum.