Derby Dibalut Reuni, Kental Bumbu Gengsi




IJL.Com- Duel sarat gengsi siap tersaji antara Abstrax FA versus Pro: Direct Academy. Derby Jakarta Selatan dibumbui "reuni" anak Rawamangun.

Problem Abstrax FA belum terpecahkan di kompetisi IJL U-13. Penyelesaian akhir masih jadi pekerjaan rumah paling besar untuk tim yang bermarkas di Pesanggrahan itu.

Dua laga terakhir, Abstrax menutup pertandingan dengan hasil imbang. Berbagi angka saat jumpa Pelita Jaya (1-1) lalu sama kuat lewat skor kacamata kala bentrok melawan Laskar Pelangi.

"Kami harus tingkatkan ketenangan dalam menguasai bola dan memanfaatkan peluang untuk menjadi gol," ujar Teje Junaedi Arfah, pelatih Abstrax FA.



"Dua laga terakhir kami juga mengantongi empat kartu kuning. Hal ini yang selalu saya ingatkan ke anak-anak agar mereka benar-benar lebih tenang," tegas Teje lagi.



Teje memang tidak mau anak asuhnya kehilangan arah. Dalam beberapa momen krusial, Irsan Nur Azzis dan kawan-kawan memang seringkali terjebak kabut frustrasi.

Alamat bahaya jika hal tersebut tidak bisa diantisipasi saat laga melawan Pro: Direct Academy (PDA). Duel bertajuk Derby Jakarta Selatan pastinya akan menguras mental di atas lapangan.

Teje sendiri menyadari PDA bukan tim yang bisa dengan mudah ditaklukkan. Meski saat ini berkutat di peringkat ke-13 klasemen sementara, Si Merah-Hitam dari Lebak Bulus tentunya ogah menjadi batu loncatan anak-anak Abstrax.

"Mereka sangat berbahaya saat melakukan serangan balik. Bisa fatal untuk kami jika tidak menghadapi PDA dengan kepala dingin," tegas Teje.



Ya, PDA memang punya spesialisasi memanfaatkan counter-attack dengan kecepatan tinggi. Nama seperti Galang Andrian juga Zaidan Zuhayr bisa jadi mimpi buruk untuk Fahmi Rizqi Jamalullail Cs.

Begitu juga di sektor lini belakang PDA, sosok Haekal Pascal bisa jadi akan membuat armada Abstrax FA mandi keringat lebih deras. Jangan lupakan pula, kecerdikan bek bertubuh jangkung itu memanfaatkan skema bola-bola udara.



Yang semakin membuat laga Abstrax FA kontra PDA menarik tentunya bumbu "reuni" dua anak Rawamangun di pinggir lapangan. Seperti diketahui, Teje akan adu taktik melawan juniornya saat masih menimba ilmu di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yakni Nur Ichwan.

Enggan "dilangkahi" junior begitu tekad Teje. Meski demikian pelatih yang mengidolakan Jurgen Klopp itu tidak mau mabuk dalam egoisme pribadi.

"Oh iya kenal, dia (Iwa) angkatan di bawah saya," ujar Teje.



"Ya bisa dibilang pantang dilangkahi junior. Tapi saya tidak lupa fokus ke anak-anak Abstrax saja, berusaha beri yang terbaik agar mereka bisa tampil maksimal di atas lapangan," tandas Teje seraya tersenyum lepas.



Abstrax sendiri saat ini bertengger di peringkat kesembilan Grup Phenomenon. Sama seperti PDA, peluang untuk menggapai tiket fase knock-out masih terbuka mengingat masih ada empat laga tersisa. Kuncinya, ya apalagi kalau bukan bermain dengan kepala dingin di dalam sebuah laga bergengsi bertajuk partai derby.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa