IJL.Com- Diklat Pakujaya U-11 punya pasangan dwitunggal sebagai simbol kolektivitas permainan tim. Juan Ramadhan dan Reffy Juansyah Ramadhan kompak tegaskan misi.
Kiprah Diklat Pakujaya di kancah Indonesia Junior League (IJL) U-11 musim ini patut diperhitungkan. Bukan tanpa alasan kuat, dari tujuh laga ada catatan empat menang, satu imbang dan dua kalah dibawa pulang.
Tingginya kolektivitas permainan menjadi senjata andalan skuat besutan Rio Ramandika. Jangan heran kalau ada dua nama Juan yang semakin menambah warna di atas lapangan.
Ya, Juan Ramadhan dan Reffy Juansyah Ramadhan punya takaran peran yang sama-sama vitalnya sebagai amunisi lini tengah Diklat Pakujaya. Namun keduanya jelas bukan putra yang tertukar.
"Kalau saya seringnya dipanggil Juan Cobra. Kata pelatih, biar beda aja supaya tidak tertukar di lapangan," tutur Reffy Juansyah Ramadhan.
"Kalau saya, Juan JR," sambung Juan Ramadhan.
Duo Juan sudah dua musim mengarungi sengitnya badai kompetisi IJL. Jelas, ada mental yang semakin ditempa untuk pede tebar pesona.
Bagi Duo Juan, kini tak ada lagi istilah ciut nyali. Pasalnya, pengalaman adalah guru terbaik.
"Musim kemarin, lawannya kebanyakan punya postur jauh lebih besar. He-he-he, saya masih agak takut-takut juga," seru Juan Cobra.
"Ha-ha-ha, iya saya rasa juga begitu. Jadi mainnya saya masih malu-malu. Tapi bagusnya tambah banyak pengalaman," tambah Juan JR seraya menimpali.
Seperti diketahui, Duo Juan musim lalu berhasil mengantarkan Diklat Pakujaya lolos ke babak Champions 16 Besar. Tahun ini, bukan tidak mungkin nasib Rio Ramandika dan anak-anak asuhnya bisa jauh lebih baik.
"Ya pastinya ingin lebih jauh lagi. Tapi yang penting harus tetap jaga kekompakan," tegas Juan Cobra.
"Harus fokus tiap pekannya. Main kerjasama tim. Semoga saya bisa bikin lebih banyak assist," tandas Juan JR.