Fairuz Rafiq; Batu Karang Stoni




IJL.Com- Gagal mengantarkan timnya ke fase knock-out 16 Besar tidak membuat Fairuz Rafiq menyesal. Ban kapten yang melingkar di lengan sudah terbayar dengan kerja tuntas.

Perjalanan Stoni dalam kancah gelaran IJL U-13 harus terhenti di babak penyisihan grup. 27 poin dari 13 laga belum cukup untuk mengantarkan anak-anak Kota Bekasi melaju ke fase knock-out 16 Besar. Mereka kalah bersaing dengan KMJR Cilegon yang unggul satu angka.

Meski demikian, tidak ada wajah kekecewaan berlebih yang dirasakan anak-anak Stoni. Pada partai penutupan Sabtu lalu, mereka mampu menekuk CISS dengan skor 1-0. Perpisahan yang manis tentunya.

Pada laga kontra CISS, Stoni memang tampil begitu enjoy, tidak heran tim asuhan Christian Bekatal nampak begitu mendominasi jalannya pertandingan. Pergerakan tiap lini cukup kolektif mematikan alur serangan tim lawan.

Di lini belakang, performa Fairuz Rafiq begitu layak dapat bintang. Bermain tanpa kompromi dan taktis, bek bertubuh kekar itu sukses mematikan pergerakan pemain andalan CISS, Muhammad Arief Firmansyah.

Keras namun tidak cenderung kasar, begitu etos kerja Fairuz saat mengawal benteng pertahanan Stoni. Di laga pekan sebelumnya saat melawan ASIOP, ia hampir saja membuat striker sekelas Abdulah Yasin frustrasi.

"Kebanyakan anak-anak lain mau jadi penyerang atau gelandang supaya bisa bikin gol, tapi saya mau beda aja makannya jadi bek. Menurut saya juga jauh lebih menantang," tegas Fairuz.





Di Stoni, Fairuz memang punya peran ganda. Bukannya tanpa alasanya yang kuat mengingat ada ban kapten melingkar gagah di lengannya.

Fairuz sadar, memegang posisi kapten Stoni bukan sekadar "numpang gaya". Perlahan ada banyak pelajaran mulai ia petik tidak hanya di dalam tetapi juga luar lapangan.

"Semenjak di IJL ini saya diberikan kepercayaan ban kapten. Ada beban awalnya, kadang muncul kadang tidak. Saya juga sadar harus menjadi contoh untuk teman-teman setim terutama soal sikap ke wasit, pemain lawan dan membantu pelatih memberikan semangat," ujar Fairuz 



"Sedih sih tidak lolos ke fase knock-out 16 Besar tapi bisa tertutupi dengan kemenangan atas CISS," tandas bocah yang mengidolakan bek Liverpool, Virgil van Dijk tersebut.



Wajah ceria anak-anak Stoni makin lengkap saat usai pertandingan ada bonus diberikan manajemen dan tim pelatih. Ya, piknik ke Ancol jadi penutup cerita.







  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa