Farrel Damara: Mengusir Dua Musuh Sekaligus




IJL.Com- Farrel Damara blak-blakan soal musuh utama Garec's di kompetisi Indonesia Junior League U-13 musim 2020/2021. Bingkai masa lalu terkadang masih kerap menghantui.

Tingginya curah hujan pada awal tahun membuat penjaga gawang Garec's U-13, Farrel Damara Hasril harus lebih banyak menghela nafas. Pasalnya, program latihan tim yang bermarkas di Stadion Cendrawasih, Jakarta Barat itu praktis terhambat.

Walau demikian, Farrel enggan berjalan di tempat. Berlatih secara mandiri jadi bentuk tanggung jawab yang rela ia pikul demi menjaga secercah performa sembari memanfaatkan masa jeda kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-13.

"Jadwal latihan di Garec's mungkin bisa dibilang agak kurang konsisten karena sekarang musim hujan dan Stadion Cendrawasih tidak bisa dipakai karena sedang renovasi. Lapangan di sekitarnya juga tidak bisa dipakai karena banjir akibat hujan terus menerus. Ya jadi kalau latihan paling nyewa arena futsal," ujar Farrel.



"Tapi alhamdulilah saya masih berusaha untuk terus konsisten jaga performa. Terbantu juga dengan program latihan online dari sekolah," tambah siswa Al-Azhar Syifa Budi, Jakarta Selatan tersebut.





Farrel sebenarnya ogah memungkiri, performa rollercoaster Garec's di kancah IJL U-13 musim 2020/2021 tidak lepas dari faktor minimnya durasi latihan. Ia bahkan tak ragu menyebut cuaca sebagai "musuh" utama anak-anak Ibu Kota saat ini.

"Musim ini menurut saya tidak begitu berat dibanding musim lalu, ya mungkin ada beberapa tim bagus yang bertambah. Hanya saja memang kami kurang berlatih karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan," tutur Farrel.

"Kami jarang berlatih di lapangan karena sudah mencari, tapi ya semuanya tidak bisa dipakai," sambung Farrel.



Selain faktor cuaca, "musuh" lain yang masih menghantui Farrel tak lain adalah bingkai masa lalu. Kenangan pahit saat ditaklukkan M'Private Soccer School di partai puncak IJL U-13 lewat drama adu penalti masih terngiang-ngiang dalam benaknya.

Detik demi detik laga super mendebarkan tersebut masih tersimpan dalam memori Farrel. Ingin coba dihapus, ya harus!

"Sebenarnya sih masih kebayang ya, saya juga menyesali pertandingan final saat itu kenapa saya tidak bisa menepis tendangan penalti, merasa bingung pertandingan itu berbeda dengan pertandingan lainnya, sampai saya merasa bersalah tidak bisa membawa tim juara," ungkap Farrel.

"Tapi itu semua mau saya lupakan supaya fokus untuk kedepannya saja, semoga ada rezeki datang," sambung Farrel seraya tersenyum lepas.



Di tabel klasemen sementara IJL U-13 Grup C Sensation, Garec's ada di rangking kelima dengan koleksi 14 poin dari enam laga. Masih ada tiga partai tersisa bisa dimanfaatkan untuk menggeser Prima Soccer School yang ada di peringkat keempat sebagai syarat terakhir pemegang tiket fase knock-out 16 Besar. 

Rentang jarak Garec's dan Prima tidak terlalu jauh, hanya satu poin saja. Farrel pun optimis armada Cengkareng bisa lolos dari "lubang jarum".

"Saya kira masih ada peluang besar untuk kami lolos ke fase knock-out musim ini. Syaratnya pasti harus bekerja lebih keras lagi dan rajin berlatih, berusaha serta berdoa," pungkas Farrel.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa