FIFA Farmel Pegang Prinsip Demi ke Puncak

 


IJL.Com- Demi mempertahankan gelar juara Indonesia Junior League U-13, ada prinsip yang ditanamkan Romi Aditya untuk anak-anak asuhnya di skuat FIFA Farmel. Menang bukan sekadar melenggang. 

FIFA Farmel dengan mulus melangkah ke babak Semifinal Championship Series Indonesia Junior League U-13. Tanpa menemui hadangan, perlawanan Salfas Soccer ditaklukkan lewat skor akhir 3-0 di fase knockout lalu. 

Pelatih FIFA Farmel, Romi Aditya mengatakan persiapan matang jadi salah satu kunci keberhasilan timnya yang dengan gagah menaklukkan Salfas. Jadwal yang sempat tertunda justru berbuah hikmah. 

"Kami memanfaatkan jadwal pertandingan yang ditunda untuk lebih banyak melakukan persiapan. Bahan koreksi anak-anak menjadi lebih banyak," ujar Romi. 


"Karena memang biasanya anak-anak ini setelah jeda kompetisi bulan Ramadhan, performanya lebih banyak turun karena memang dampak dari intensitas latihan namun ini bagian proses yang harus dijalani memang," tambah Romi. 


Romi memang ingin Azka Ghaisan dan kawan-kawan selalu punya PR tiap pekannya. Sudah ada 14 laga yang ditempuh sejauh ini melahirkan prinsip dalam bermain. 

"Di Farmel, kami memang menekankan anak-anak harus punya prinsip dalam bermain. Ada tiga momen penting yang harus dipahami yakni bertahan, menyerang dan transisi," jelas Romi. 


"Ketika prinsip itu sudah benar-benar mereka pegang, anak-anak akan bermain lebih nyaman. Pada akhirnya, hasil di papan skor hanya sekadar bonus dari prinsip tersebut. Ya, sepak bola memang tujuannya ingin menang, tapi kami tidak ingin sekadar menang," tambah Romi. 


Prinsip itu juga yang akan Romi bawa saat tim asuhannya melakoni laga pada akhir pekan ini. Seperti diketahui, FIFA Farmel akan bentrok dengan R Soccer. 

Di fase penyisihan grup, FIFA Farmel sudah pernah bertemu dengan R Soccer dan unggul telak 4-0. Namun Romi sadar itu bukan jadi jaminan karena atmosfer menuju partai puncak bakal berbeda. 

"Dari awal IJL bergulir, rotasi pemain menjadi cara saya dalam membentuk kekuatan tim sehingga permainan menjadi lebih kolektif," tegas Romi. 


"Tapi memang di fase knockout akan lebih selektif lagi karena tekanannya lebih berbeda," sambung Romi. 


Ya, kolektivitas itu juga yang nampaknya akan Romi jadikan batu pijakan demi mempertahankan mahkota sebagai jawara bertahan. Ada satu pemain diramal jadi sorotan yakni Dijaya Rowiek Abia. 

"Sebenarnya saya jarang menyebut satu nama pemain, namun jika ditanya siapa yang performanya dari statistik paling mengejutkan, saya ingin menyebut Abi," ujar Romi. 

"Abi tahu cara memegang peranan penting di atas lapangan," tandas Romi. 



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa