IJL.Com- Kebutuhan akan penyerang handal masih jadi catatan evaluasi besar skuat asal Cengkareng, Garec's U-11. Memantik naluri gol.
Dari enam laga yang sudah dilakoni, Garec's masih mencari bentuk permainan terbaiknya. Empat kali menggetarkan jala gawang lawan dan kebobolan sembilan gol sama sekali belum bisa membuat sang pelatih, Fahmi Ramdan bisa tidur dengan nyenyak.
Garec's saat ini bertengger di peringkat ke-13 klasemen sementara Grup Phenomenon. Delapan poin dikantongi tim yang bermarkas di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat tersebut. Di pertandingan terakhir meski menguasai jalannya pertandingan, mereka harus mengakui keunggulan Stoni Indonesia dengan skor tipis 0-1
Praktis, kantong Fahmi dipenuhi catatan evaluasi. Kurang gregetnya sektor lini depan jadi perhatian utama juru taktik berusia 22 tahun tersebut.
"Sebagai pelatih, jujur saya belum puas. Tapi tidak masalah, masih banyak waktu untuk belajar untuk saya pribadi dan anak-anak, sama-sama kami saling belajar," ujar Fahmi.
"Harus ada perbaikan di sektor lini depan, peluang sudah banyak tapi kurang bisa dimanfaatkan dengan maksimal," tambahnya lagi.
Alih-alih berharap pada belas kasih dewi fortuna, Fahmi lebih percaya pada proses kematangan tim. Ia memang paham betul IJL adalah level kompetisi bukan sistem pertandingan kejar tayang.
Mau tak mau, Fahmi memang harus lebih banyak putar otak. Skema dua penyerang andalannya kudu ditempa lebih dalam.
Bukan tanpa alasan yang kuat memang Fahmi kekeuh dengan patron dua penyerang. Hanya satu pertandingan dirinya menggunakan poros tridente. Dalam bayangannya ada formula apik yang bisa jadi daya ledak di atas lapangan.
"Saya memang sengaja beri pakem dua penyerang, ada yang berperan sebagai tembok pemantul bola dan satu lagi tugasnya mengacak-acak pertahanan lawan," ungkap Fahmi.
"Ya, bisa dibilang saya sedang "berburu" sosok striker haus gol di Garec's, sedang dipelajari pelan-pelan. Bukan hanya haus gol, menciptakan peluang tapi juga cerdik ambil momentum seperti Filippo Inzaghi," ujar Fahmi seraya tersenyum.
Dari empat gol yang diciptakan Garec's, dua nama langsung muncul ke permukaan yakni Muhammad Daffa Haidar dan Muhammad Zakaria. Yang menarik, mereka selalu mengawali laga dari bangku cadangan.
"Kami membawa tiga striker di IJL ini ada Daffa Haidar, Raditya Saputra dan Ahmad Rifai. Mereka punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing," ujar Fahmi.
"Kenapa Haidar saya siapkan dari bangku cadangan? Ya karena memang karakternya benar-benar seorang supersub," tandas Fahmi.