Ikhwan Zhafran: Pantang Patah Arang Demi Membayar Rindu




IJL.Com- Setelah enam bulan menepi karena cedera dislokasi pergelangan tangan, rindu Ikhwan Zhafran akhirnya terbayar lunas. Gagal mengantarkan Maesa Cijantung ke babak 8 Besar Champions Indonesia Junior League U-11 tak lantas berbuah sesal. 

Langkah Maesa di kancah Indonesia Junior League U-11 musim ini harus terhenti di babak Champions 16 Besar. Derasnya ombak badai persaingan tak mampu ditanggulangi skuat 'Si Burung Hantu'. Tiga laga kontra Putra Sejati Inssa, Putera Utama Tambun dan D'Joe United ditutup dengan kekalahan. 

Namun terselip kisah menarik dari balik perjuangan tak kenal lelah anak-anak Maesa. Ya, kembalinya Ikhwan Zhafran layak jadi cerita. 

Seperti diketahui, Zhafran sempat mengalami cedera dislokasi pergelangan tangan karena salah terjatuh di laga Maesa kontra Akademi Persib Bogor pada 29 November 2020. Pengorbanannya sebagai palang pintu di benteng pertahanan membuat dirinya harus rela menepi selama enam bulan. 

Sampai akhirnya, hari yang dinanti Zhafran tiba. Tangan yang masih dibebat perban jadi saksi bisu simbol tak kenal patah arang. 

"Akhirnya, bisa main di IJL lagi. Kangen banget suasananya. Rindu sekali bisa berjuang bersama teman-teman di atas lapangan," tutur Zhafran seraya menarik nafas lega. 



"Sayang belum bisa banyak bantu Maesa lolos ke babak berikutnya. Tapi tidak apa-apa, saya sudah cukup puas. Saya menganggap ini pemanasan supaya ke depan bisa lebih kuat lagi," tambah Zhafran. 



Zhafran tak memungkiri, pasca divonis patah tulang tangan, ia sempat mengalami rasa trauma. Namun dukungan setia sang ibu menjadi pendorong untuk kembali lagi merumput.

"Iya awalnya trauma. Tapi saya sadar kalau mau jadi pemain bola hebat jangan pernah kenal kata takut. Cedera kan sudah risiko, hadapi dengan berani," seru Zhafran. 

"Banyak pemain bola hebat juga cedera dan bisa bangkit lagi. Di antara itu semua, saya paling terinspirasi dengan Cristiano Ronaldo," tegas Zhafran. 



Sepanjang karirnya sebagai aktor rumput hijau, Cristiano Ronaldo terhitung pernah enam kali mengalami cedera parah. Saat masih berseragam Manchester United misalnya, cedera tempurung lutut memaksa CR7 absen selama 94 hari. Trauma cedera ligamen lutut anterior bahkan memaksa mega bintang asal Portugal tersebut harus ke luar lapangan lebih cepat di laga final Piala Eropa 2016 kontra Prancis. 

"Sampai sekarang saya masih rutin ada jadwal kontrol ke dokter. Ada pesan, cedera sebenarnya bisa dihindari. Kalau jatuh jangan sampai salah lagi, jadi pintar-pintarnya saja di atas lapangan," tutur Zhafran seraya mencoba tersenyum. 

"Trauma harus dilawan dengan rasa percaya diri. Saya benar-benar terinspirasi dengan Cristiano Ronaldo. Saya janji akan jauh lebih berani lagi," pungkas Zhafran seraya tersenyum. 



Tekad Zhafran untuk kembali mewarnai rumput hijau pun membuat CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis terkesima sekaligus terharu. Ucapan selamat datang langsung dilayangkan.

"Saya melihat Zhafran memiliki mental yang kuat, perjuangan sang ibu luar biasa untuk menjadi motivasinya. Jatuh diperbolehkan, bangun adalah kewajiban. Selamat kembali Zhafran di panggung IJL . Semangat selalu," tutur Rezza seraya tersenyum.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa