Imanuel Aguero: DNA Garda Terakhir



IJL.Com- Resiko sebagai prajurit lini belakang disadari betul oleh penggawa Maesa U-12, Imanuel Aguero. Pantas saja mengidolakan Pepe. 

Maesa lolos dari lubang jarum demi segenggam tiket babak 8 Besar Championship Series Indonesia Junior League U-12. Dengan 19 poin lewat tujuh laga, tim asal Cijantung tersebut melenggang ke fase bergengsi. 

Kokohnya tembok lini belakang menjadi salah satu kekuatan Maesa. Dari 16 tim lainnya, mereka jadi yang paling sedikit kebobolan dimana hanya tiga gol bersarang. 

Aktor protagonis lahir dalam wajah Imanuel Aguero Lele Lejap. Karakter yang tak kenal kompromi membuat DNA nya sebagai garda terakhir tak usah diragukan lagi. 

"Ini musim pertama saya tampil di IJL. Saya tahu ini kompetisi sangat bergengsi jadi saya tidak mau main-main," ujar Noel. 


"Kenapa jadi bek? Karena tantangannya lebih berat. 1000 penyelamatan dilupakan, tapi satu kesalahan selalu diingat. Itu alasan saya kenapa mau jadi bek," seru Noel dengan penuh nada berapi-api. 


Ya, Noel sadar resiko sebagai seorang bek yang kerap disorot saat melakukan blunder. Namun itu tidak membuat dirinya ambil pusing. 

Justru, sorotan tersebut membuat Noel menjadi jauh lebih bergairah. Nama bek legendaris asal Portugal, Pepe jadi batu penjuru. 

"Saya suka Pepe. Mainnya tegas, tidak kenal kompromi. Karakter yang tidak mau dilewati pemain lawan, itu yang saya ambil," ujar Noel. 


"Iya sih banyak yang bilang Pepe itu kasar. Tapi menurut saya dia punya karakter bukan kasar," tambah Noel. 


Karena itu, Noel mengingatkan rekan-rekan setimnya agar jauh lebih waspada di babak 8 Besar Championship Series. Kekalahan dari Surya Bakti Cilegon pada pekan ketiga kemarin justru menjadi alarm keras. 

"Kami terlalu meremehkan Surya Bakti. Harusnya tidak boleh seperti itu, mulai besok harus anggap semua lawan sama saja kekuatannya," tegas Noel. 


"Apalagi di 8 Besar, saya anggap semua penyerang sama, jadi harus tampil total," tandas Noel. 


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa