Indonesia Rising Star Harus Bangun dari Tidur




IJL.Com- Kekalahan telak dari M'Private Soccer School pada laga pekan ketiga IJL U-11 harus segera dilupakan Indonesia Rising Star. Saatnya bangun dari tidur.

Persiapan IRS untuk kembali berlaga pada pekan keempat IJL U-11, Minggu (30/6) masih jauh dari kata maksimal. Disaat tim-tim yang lain mulai bergegas menyusun kembali kepingan puzzle pasca libur lebaran usai, anak-anak IRS justru masih asik plesiran.

Pelatih IRS, Reno Wilanda mau tak mau harus lebih banyak mengelus dada. Di satu sisi, ia memang ingin timnya segera bangkit pasca menelan pil pahit pada laga pekan ketiga lalu.

"Kendala selepas lebaran pasti ada, kebanyakan materi pemain kami ini masih duduk di bangku kelas 4 dan 5 SD artinya masih dalam suasana liburan sekolah sehingga masih banyak yang masih di luar kota meskipun sudah memasuki jadwal latihan," ujar Reno.



"Sebenarnya ada target memetik poin penuh di laga pekan keempat nanti, setidaknya bisa jadi pemantik setelah hasil negatif di laga-laga sebelumnya," sambung Reno.



IRS memang harus cepat-cepat move-on agak tidak tenggelam terlalu dalam. Kekalahan mencolok dari M'Private lalu harus mengakui keunggulan Maesa Cijantung kemudian All Star Galapuri sudah semestinya jadi pelajaran berharga. Reno sendiri paham alamat bahaya jika anak asuhnya terlalu cepat kehabisan bensin.

"Kekalahan kemarin khususnya saat melawan M'Private benar-benar menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih, semoga bisa jadi batu loncatan positif," tegas Reno.



"Performa anak-anak saat laga pekan ketiga dimana bermain tiga pertandingan sekaligus dalam satu hari memang antiklimaks setelah mereka pulang dari JSSL Singapore. Persiapan cukup pendek dimana hanya sanggup beristirahat tiga hari," beber Reno lagi.



Sebagai pelatih, tugas Reno memang terbilang tidak mudah. Ya, ia harus pandai-pandai betul menjaga psikologis anak asuhnya pasca hasil minor di pekan ketiga. 

Disinilah peran Reno yang sesungguhnya diuji. Utamanya, urusan sepak bola usia dini memang bukan melulu soal strategi apalagi hasil akhir di papan skor.

"Saya lebih mendekati personal individu anak- saja, karena pemainlah yang tahu kondisi mereka masing-masing. Pelatih melihat dari sisi lapangan kemudian memperbaikinya dari segi permainan," terang alumnus Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ itu.



"Menurut saya, kedekatan pelatih dan pemain menjadi kunci bagi sebuah tim untuk menjadi terus belajar dan lebih baik," tambahannya lagi seraya tersenyum lebar.



Kedekatan itu pula yang jadi formula Reno agar anak asuhnya lebih tajam menggedor jala gawang lawan. Ada sebuah bentuk penegasan pula dari dirinya kalau IRS tidak sepenuhnya bergantung pada sang striker, Kelvin Ananda.

Absennya Kelvin di laga pekan ketiga lalu seperti diketahui memang berdampak kurang baik. Praktis, IRS hanya mampu menjebol gawang Maesa Cijantung lewat kaki pemain belakang, Muhammad Maulana Rafi.

"Untuk ketergantungan terhadap Kelvin saya rasa tak sepenuhnya benar. Karena saya menanamkan kepada anak-anak untuk selalu bekerjasama. Tidak ada pemain kunci, tetapi semua pemain memiliki peran penting yang sama," tandas Reno.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa