IJL.Com- Tantangan yang digenggam Julkipli saat membesut ASTAM U-9 membuat dirinya menjadi tambah bergairah. Pahit sedikit tidaklah jadi soal.
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian, mungkin itu peribahasa yang tepat untuk menggambarkan perjuangan pelatih ASTAM U-9, Julkipli. Membangun pondasi tim dari bawah tentu bukan hal mudah, apalagi ia baru menangani anak-anak Tangerang Selatan dalam kurun waktu lima bulan.
Tujuh laga yang sudah dilakoni ASTAM selama gelaran IJL U-9 jadi arena uji kapasitas eks allenatore Salfas Soccer tersebut sejauh ini. Bisa dibilang mereka masih terus berusaha mencari frekuensi guna menemukan rel permainan terbaiknya. Kudu jatuh bangun, mesti susah payah.
Dua menang, tiga seri, dua kalah lewat catatan empat memasukkan dan dua kemasukan jadi raihan ASTAM. Pertandingan terakhir mereka harus puas ditahan imbang Abstrax FA dengan skor kacamata dan unggul tipis atas All Star Galapuri melalui gol semata wayang skema tendangan bebas.
Ditempa dan terus ditempa, terbentuk dan semakin terbentuk. Jul ibarat sedang menenggak jamu pahit, khasiatnya akan terasa benar-benar menyehatkan di kemudian hari. Bukan hanya untuk dirinya pribadi tapi tentunya juga demi regenerasi skuat ASTAM di jenjang level usia.
"Alhamdulillah, sebenarnya ada peningkatan signifikan yang mulai diperlihatkan tim. Intinya saya dan anak-anak masih belajar, sama-sama belajar," ujar Jul.
"Di ASTAM lewat U-9 ini saya mendapat tantangan yang lebih untuk menelurkan hasil terbaik," tambah Jul.
"Mendidik dari yang tidak bisa menjadi bisa, tentu ada kenikmatan dan kepuasan tersendiri. Sesuai motto hidup saya, biasa tapi terasa," sambung Jul seraya tersenyum lepas.
Represi motto hidup itu ia gambarkan lewat performa salah satu anak didiknya, Kafabihi Izza Yusuf. Salah satu nama yang sudah pernah masuk dalam deretan pemain terbaik pekan pertama dan kedua IJL U-9.
"Si kancil, Kafabihi. Posturnya mini tapi dia punya kecepatan dan tanggung jawab yang kuat untuk tim," ujar Jul.
Minggu nanti, Jul akan kembali berjuang bersama anak-anak asuhnya pada pekan keempat IJL U-9. SoccerED dan Young Warrior FA sudah menunggu.
Young Warrior sendiri bukan lawan yang terbilang asing untuk ASTAM. Belum lama ini keduanya sudah pernah adu kekuatan.
"Alhamdulillah persiapan tak ada kendala, anak-anak motivasinya lagi tinggi menatap IJL. Kami pernah bertemu dengan Young Warrior di acara festival yang mereka adakan, bertemu di final dan harus mengakui keunggulan Young Warrior," tandas Jul.