Juru Taktik Metro Kukusan Beri Pesan Khusus untuk Pelatih Muda M'Private Soccer School




IJL.Com- Hingar-bingar Piala Dunia 2018 di Russia jadi salah satu kunci keberhasilan Metro Kukusan U-9 melaju ke babak semifinal plate-cup IJL Mayapada (15/7). Akui kekalahan dari M'Private Soccer School, pujian dan pesan khusus mereka daratkan untuk pelatih tim lawan.

11 poin hasil dari dua kali menang di waktu normal dan satu kalah lewat drama extra-time sudah cukup mengantarkan Metro Kukusan U-9 ke babak semifinal plate-cup IJL Mayapada 2018. Hasil positifnya lagi, mereka mampu mengunci Grup 2 dengan status pemuncak klasemen.

Sejak peluit pertandingan dibunyikan, gairah tinggi memang begitu terasa di tubuh Metro Kukusan. Kembalinya Il Capitano, Erlangga Hagi diyakini punya peranan besar.

Tidak hanya Hagi, atmosfer Piala Dunia 2018 diakui pelatih Metro Kukusan, Suyatno semakin membakar gairah anak asuhnya. Jelas, itu menjadi suntikan berarti untuk tim dengan jersey biru-kuning tersebut.

"Persiapan sebenarnya tidak terlalu maksimal karena saat latihan pemain tidak terlalu lengkap, banyak yang masih liburan," ungkap Yatno.



"Bicara kesuksesan, kembalinya Hagi bisa disebut salah satu kuncinya juga. Selain itu, anak-anak sedang bergairah dengan atmosfer Piala Dunia. Mereka sangat termotivasi sekali," tegasnya lagi.




Ya, meski di partai terakhir harus rela mengakui keunggulan M'Private Soccer School lewat drama perpanjangan waktu, Yatno tetap bisa tersenyum lebar. Ia mengakui lawannya tersebut memang lebih siap di atas lapangan.

Tidak hanya itu, tanpa ragu pujian ia daratkan untuk pelatih muda M'Private Soccer School, Aditya Nanda Saykada. Ia mengakui ada potensi besar dalam diri mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta berusia 19 tahun tersebut.

"Di babak extra-time kami kelelahan karena sebelumnya juga baru saja bermain. Selain itu, M'Private Soccer School juga lebih siap karena mereka sudah merasakan 3 on 3 saat melawan Remaja Masa Depan," ungkapnya.





"Pelatih M'Private Soccer School? Dia bagus di usianya yang masih muda," ujar eks pemain Caprina FC tersebut.



Pujian Yatno bukannya tanpa alasan, ia memang melihat dengan jelas betapa jelinya Aditya memilih skema pemain saat regulasi 3 on 3 berlangsung salah satunya menempatkan pemain berkarakter menyerang seperti Muhammad Wildan sebagai seorang kiper. Seperti diketahui, lewat kaki Wildan pula Metro harus mengakui keunggulan M'Private.

Tak heran, pesan khusus didaratkan Yatno untuk juniornya tersebut. Ia meyakini yang dibutuhkan Aditya saat ini adalah jam terbang dan mentalitas sebagai seorang juru taktik di pinggir lapangan.

"Untuk pelatih muda seperti dirinya, di level SSB jangan hanya jago melatih dengan beberapa variasi tapi pintar lah pada saat pertandingan berlangsung," terang Yatno.

"Harus siap dengan keadaan apapun di atas lapangan termasuk soal regulasi 3 on 3. Pintar dalam arti cepat ambil keputusan," tandasnya.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa