IJL.Com- Pekan ketiga IJL U-11 jadi ajang pemain lini belakang unjuk gigi. Sektor gelandang makin trengginas nan mematikan dipersenjatai dengan visi bermain aduhai, urusan menggedor jala gawang lawan percayakan pada tajammya trisula RVD.
Kiper:
Bondan Setyo (Tajimalela FA)
Salah satu aktor utama kemenangan Tajimalela FA di duel sengit kontra ASTAM, badai serangan tim lawan berulangkali Bondan patahkan, refleks, penempatan posisinya begitu mempesona. Tenang saat menghadapi skema bola-bola mati juga jadi salah satu kelebihan Bondan, jeli mengatur pagar hidup, pantas dirinya meraih catatan clean-sheet.
Bek:
Shaviq An Naufal (Young Warrior FA)
Shaviq bermain tanpa celah di laga pekan ketiga, tidak heran catatan tanpa kebobolan berhasil dibawa pulang oleh Young Warrior Football Academy, begitu trengginas sebagai seorang jenderal lini belakang, tak kenal pandang bulu melihat pemain lawan. Sumbang satu gol spektakuler jadi nilai tambah yang tidak terbantahkan untuk kualitas bek dengan naluri haus gol.
Bima Adi Saputra (ASTAM)
Bermain penuh determinasi tinggi, menggebu-gebu dan penuh daya ledak jadi karakteristik Bima di lini belakang ASTAM, ia juga jadi pemain yang paling cerewet dalam membangun koordinasi tim. Cukup rajin melakukan intersep, soal reading the game, pemain bertubuh mungil ini jadi salah satu yang terbaik di kelasnya.
M Ikram Ibrahim (Pelita Jaya)
Bek yang paling rajin melepaskan tackle bersih, intersep ciamik, pressing ketat ditunjang kecepatan prima, sukses menjaga transisi di atas lapangan pula. Ikram punya tingkat konsentrasi tinggi menjaga jantung pertahanan, tidak heran kalau ia benar-benar jadi lawan yang sepadan untuk penyerang haus gol milik Indonesia Muda Utara, Firman Hakim.
Gelandang:
Azizu Milanesta (M'Private Soccer School)
Kaki kiri Nesta benar-benar punya daya magis yang tinggi di atas lapangan, kokoh, elegan dan begitu artistik sebagai titik pembeda, visi bermain Nesta jadi penunjang utama. Cetak hat-trick ke gawang Indonesia Rising Star, lebih daripada itu ada potensi emas ditiupkan Nesta tiap pekannya, sangat progresif.
Gabriel Karnadi (Ocean Stars)
Dinamo serangan Ocean Stars, bukan sekadar pembeda tetapi juga penentu, terbukti ada gol semata wayang ke gawang Indonesia Muda Utara, gaya permainannya sebagai jenderal lapangan tengah terbilang sangat menjanjikan, cukup kreatif dengan permainan bola dari kaki ke kaki. Fighting spirit yang tinggi juga jadi modal Gabriel, penjaga api semangat Ocean Stars.
Ahmad Z Falih (FU15FA Bina Sentra)
El capitano Firman Utina Boys yang terus mencuri perhatian lewat sebuah konsistensi tingkat tinggi, sutradara di atas rumput hijau, kemampuannya mendistribusikan bola begitu aduhai dan memanjakan rekan-rekan setimnya. Soal visi bermain, Falih memang layak dapat bintang, ada satu level di atas pemain seusianya, benar-benar tipe game-maker.
Fabian Aviliano (Young Warrior FA)
Urusan menggedor sisi sayap, Fabian adalah ahlinya, tidak salah memang label pemain IJL All Stars 2018 pernah ia dapatkan, kecepatan tinggi Fabian ditunjang skill dan teknik menawan. Jadi salah satu pemain yang paling banyak dijatuhkan oleh lawan tidak membuat mental Fabian ciut, dua gol jadi bukti paling sahih di pekan ketiga lalu.
Penyerang:
Valentino Febri (Putra Sejati)
Total tiga gol dicetak oleh Valentino "Vino" Febri pada laga pekan ketiga, salah satunya diantaranya bernilai super mahal di laga big-match ketat kontra Alba FC, begitu ulet lepas dari kawalan pemain lawan, caranya membalikkan badan punya kelas tersendiri. Eksekusi tendangan bebas spektakuler, caranya menempatkan bola begitu fenomenal.
M Diaz Nur (FU15FA Bina Sentra)
Pemain yang penampilannya paling enerjik dan penuh determinasi tinggi di laga pekan ketiga, kecepatannya dalam menyisir lini sayap semakin membuat daya ledak FU15FA Bina Sentra begitu artistik dan kian berwarna. Torehkan dua gol ke gawang Ragunan Soccer School, pemain yang paling banyak dijatuhkan oleh barisan pertahanan Serpong Jaya.
Radittia Saputra (Maesa Cijantung)
Tipe predator di dalam kotak penalti lawan adalah ciri khas Radittia Saputra, seorang finisher sejati yang jadi pahlawan Maesa saat berhadapan dengan M'Private Soccer School, golnya di menit terakhir sungguh sensional, tepat curi momentum. Tidak malas menjemput bola dari lini tengah membuat Radit cukup efektif membuka ruang untuk rekan-rekan setimnya.
Pelatih:
Javier Roca (Young Warrior Football Academy)
Pintar membakar motivasi anak asuh, cerdik dalam mengatur rotasi pemain khususnya dari segi racikan starting line up dan supersub jadi kunci keberhasilan Javier Roca mengawal Young Warrior FA sapu bersih pada tiga laga, torehan clean sheet juga mampu dibukukan. Begitu disiplin soal regulasi teknis pertandingan, paham dengan pentingnya pemanasan sebelum peluit kick-off dibunyikan membuat Roca bisa jadi panutan untuk Fabian Aviliano dan kawan-kawan bukan hanya di dalam tetapi juga luar lapangan
Cadangan:
Kiper: Ahmad Faiq (Putra Sejati)
Bek: Taffarel Daviano (Alba FC), Kenichi Sachio (ASIOP), Arsya Gumilang (Pro: Direct Academy), M Fajar Riyandi (FIFA Farmel), Patrick Jonathan (Indonesia Muda Utara)
Gelandang: Kimiko Sadiya Mcraymond (M'Private Soccer School), Totti Adi Pratama (ASIOP), Risandi Ilham (Putra Sejati), M Ridwan (Giras FC), Ilham Paolo Maldini (Tajimalela FA), Rafa Davin Al Faritzie (D'Joe FC)
Penyerang: Nakata Kin (CISS Soccer Skill), Faiz Umar (Java Soccer Academy), Faiz Akhdan (B24HABS), Kumara Satria (Serpong Jaya)