Indonesiajuniorleague.com - Proses screening pemain IJL Mayapada untuk kategori U-9 juga U-11 gelombang kedua telah rampung pada Minggu (21/1). Total, tidak kurang dari 1000 pemain diperkirakan siap berlaga pada kompetisi musim 2018 nanti.
Screening pemain IJL Mayapada musim 2018 untuk kategori U-9 dan U-11 kembali digelar pada Minggu (21/1) di Mayapada Hospital, Tangerang. 25 SSB yang masuk dalam kloter kedua hadir sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Dibanding pekan sebelumnya, jumlah pemain yang hadir di sesi gelombang kedua memang lebih banyak. Namun, hal tersebut sama sekali tidak menyulitkan susunan kerja dari tim komite IJL selaku pihak panitia penyelenggara proses screening.
“Kendalanya masih sama seperti pekan lalu dimana masih ada pemain dari tiap SSB yang membawa dokumen persyaratan screening kurang lengkap, entah lupa atau tertinggal. Tapi untuk hari ini kami sangat terbantu ketika form pendaftaran sudah diisi dari rumah mereka masing, ini penting untuk estimasi waktu sehingga program kerja tim screening bisa lebih fokus juga,” tegas Erphan Samsuar, tim komite IJL.
“Tapi sebenarnya hal-hal semacam ini sudah kami antisipasi dari jauh-jauh hari sehingga saat di lapangan tadi tidak menganggu susunan program kerja tim screening,” tambah pria yang sudah lama malang-melintang di kancah pembinaan sepak bola usia dini Indonesia tersebut.
Meski demikian, Erphan mengakui sesi kloter kedua ini, tim screening yang ia pimpin jauh lebih menguras banyak keringat. Namun ia mengatakan rasa lelah crew IJL dapat terbayar dengan antusiasme luar biasa dari tiap pemain hingga orangtua murid.
“Jujur, hari ini bisa dibilang sangat melelahkan dibanding pekan lalu. Bukannya apa-apa, saya tidak menduga pemain yang datang akan sebanyak ini. Disinilah semangat kami terpacu melihat antusiasme anak-anak. Bisa dilihat tim screening tetap happy dan enjoy saat proses wawancara bahkan tak segan melontarkan candaan agar pemain-pemain ini tak tegang juga,” terang Erphan.
Tidak jauh berbeda saat gelombang pertama, CEO Indonesia Junior League, Rezza Lubis mengaku cukup puas dengan hasil yang diperoleh berkaca dari laporan anggota komite IJL setelah proses screening berakhir. Bahkan, ada beberapa catatan ia sebut berjalan di luar ekspektasi.
Soal kuota pemain, Rezza membeberkan rata-rata tiap tim kontestan mendaftarkan tidak kurang dari 16 nama. Hal tersebut ia sangat apresiasi sebagai sebuah komitmen tiap SSB/akademi sepak bola mengarungi sebuah kompetisi yang akan berjalan enam bulan lamanya.
“Bisa dibilang kami mengeluarkan semangat dan tenaga sampai 101 persen hari ini. Dari crew screening, multimedia sampai tim medis Mayapada Hospital yang bertugas melakukan pengecekan gigi, ekstra kerja keras sekali dibanding pekan lalu,” ujar Rezza.
“Rata-rata tiap SSB saya lihat memang mengeluarkan kekuatan terbaiknya, bahkan ada yang turun dengan bermodal 28 pemain dalam satu tim seperti Ragunan Soccer School. Berkaca dari hal tersebut, kami akhirnya memang membuka daftar kuota hingga menjadi 30 pemain,” terang Rezza.
Beberapa SSB memang jadi sorotan Rezza saat sedang menjalani proses screening. Dari Pro:Direct Academy sampai pendatang baru seperti Serpong City Soccer School dan Hizbul Wathan U-9 membuat Rezza tak ragu angkat topi.
“Saya ambil contoh Pro:Direct Academy, saya lihat tim ini paling rapi saat melakukan proses screening, tim pelatih dan manajemen ada sinergi kuat. Untuk mereka, saya ingin beri acungan jempol dan nilai sembilan. Artinya ada persiapan sangat matang untuk mengikuti sebuah kompetisi panjang seperti IJL,” beber Rezza.
“Begitu pula dengan pendatang baru seperti Serpong City Soccer School, tak ketinggalan juga tim yang paling akhir lolos verifikasi (menggantikan kuota BMIFA U-9), Hizbul Wathan. Khusus untuk Hizbul Wathan, mereka ini notabenenya tim “bontot” untuk ikut IJL 2018, tapi kesiapan mereka mulai dari jam kedatangan juga kelengkapan dokumen pemain patut diberi acungan jempol. Ekspektasi di luar perkiraan seperti ini yang selalu saya suka,” sambungnya lagi.
Setelah proses screening pemain rampung, selanjutnya pihak IJL akan menggelar sesi technical meeting (TM). Materi dari TM tersebut diantaranya soal drawing group sampai pematangan konsep transfer window di kompetisi IJL Mayapada 2018.
“Selanjutnya data dari gelombang kedua ini akan kami olah lagi ditambah laporan dari tim medis Mayapada Hospital juga, intinya kami menerapkan sistem berlapis saat proses screening pemain,” tegas Rezza.
“Sekadar informasi, saat kloter pertama lalu ada enam pemain tidak lolos persyaratan. Jika semua sudah beres, selanjutnya kami akan memasuki tahap technical meeting, ya mungkin sekitar pekan depan. Saya harap saat TM nanti pelatih dan manajer tiap tim kontestan bisa hadir langsung karena sesi drawing group juga akan digelar,” tandas Rezza.
IJL Mayapada sendiri akan menggelar kompetisi dengan tiga kelompok usia. Selain U-9 dan U-11 (Februari-Juli 2018), kategori U-13 juga siap menyusul pada Juli hingga Oktober 2018.