IJL.Com- Datang dengan status pelatih debutan berbekal catatan prestasi tim yang mentereng sempat jadi beban untuk juru taktik M'Private Soccer School U-11, Wawan Kuswandi. Tak ada istilah anak emas termasuk untuk putranya sendiri, Zahran Khairifan.
Sepak terjang M'Private Soccer School U-11 di kompetisi IJL Mayapada 2018 memang selalu dinantikan. Bagaimana tidak, musim 2017 lalu tim asal Cileungsi itu punya catatan manis saat meraih peringkat ketiga terbaik. Tidak hanya itu, mereka juga jadi SSB yang paling banyak menyumbang pemain ke skuat IJL Elite, ada tiga nama seperti Bima Aidil, Romeo Fedta Milano dan M Faris Fadillah.
Bedanya saat itu M'Private SS dibesut langsung oleh head coach, Mulyadi. Kini di IJL Mayapada 2018, regenerasi diberlakukan hingga estafet tongkat kepelatihan berpindah ke Wawan Kuswandi.
"Saya akui ada beban tersebut, tapi ya beginilah namanya sepak bola. Sebagai pelatih tentu saya berusaha membayar kepercayaan yang diberikan coach Mulyadi. Mudah-mudahan semangat anak-anak yang terus menggebu bisa membantu juga," ujar Wawan.
"Saya percaya dengan motivasi besar skuat M'Private SS U-11," tambahnya.
Wawan sendiri baru seumur jagung membesut M'Private Soccer School. Meski demikian, ia menegaskan hal itu bukan masalah besar bagi dirinya.
Hal itu dibantu dengan sikap Wawan yang ia akui memang cenderung tegas dan disiplin penuh. Tidak ada istilah anak emas di M'Private Soccer School termasuk ke putranya sendiri, Zahran Khairifan.
"Baru empat bulan ada di M'Private. Saya lihat chemistry dengan anak-anak tidak ada masalah, justru semakin ada kemajuan," ujarnya.
"Bagi saya semua pemain di M'Private sama, tidak ada istilah anak emas termasuk untuk putra saya sendiri, Zahran. Saya ini memang tipe pelatih yang keras, jika ada yang banyak bercanda saat latihan maka hukumannya adalah push-up, Zahran pun paham itu dan semoga jadi motivasi tersendiri," ujar pria kelahiran 17 September 1974 tersebut.
M'Private SS saat ini ada di peringkat keenam klasemen sementara Grup A Phenomenon dengan raihan 24 poin dari 10 laga. Terhitung belum aman memang jika mereka ingin terus melaju ke babak play off 12 Besar.
Jelas, libur kompetisi selama dua bulan akan terus dimanfaatkan Wawan untuk membenahi skuat asuhnya. Sektor lini tengah menjadi fokus yang tengah ia "bidik".
"IJL Mayapada 2018 dari segi persaingan tim semua merata dan bisa berefek bagus buat anak didik saya untuk termotivasi menjadi yang terbaik. Atmosfer seperti ini yang diperlukan dalam level pembinaan usia dini," tegasnya.
"Hal itu yang membuat saya terus tak henti melakukan evaluasi untuk tim. Komunikasi antar pemain masih jadi masalah besar. Akan ada perombakan di lini tengah setelah libur kompetisi usai," tandasnya.