IJL.Com- Terinspirasi dengan Firza Andika membuat Muhammad Fadhil Fakhrudin kian nyaman mengisi pos bek sayap Serpong Jaya. Pesan dari sang ayah jadi pegangan sebelum menginjak rumput hijau.
Serpong Jaya beruntung memiliki pemain sekelas Muhammad Fadhil Fakhruddin. Tipe bek sayap modern, salah satu yang terbaik di kelasnya.
Tidak heran kalau siswa SMPN 11 Tangerang Selatan itu mengidolakan Firza Andika, penggawa Timnas Indonesia U-22 yang tengah menapaki karir bersama klub Liga 2 Belgia, AFC Turbize. Kebetulan keduanya sama-sama berkaki kidal.
Rekam jejak Firza yang dilahirkan dari SSB kampung di Kota Medan kian membuat Fadhil terinspirasi dengan sang idola. Dari akar rumput sampai berseragam Garuda di dada, jelas itu adalah mimpi yang tak bisa terbeli.
"Firza seorang bek sayap yang rajin membantu serangan tapi tidak lupa dengan tugasnya sebagai pemain bertahan. Caranya bermain sangat disiplin, saya terinspirasi dengannya," ujar Fadhil.
"Dari kecil saya juga sudah terbiasa dengan posisi pemain belakang, terkadang kalau dibutuhkan bisa juga digeser sampai sektor gelandang. Tapi jujur saya memang lebih nyaman dengan posisi bek sayap kiri," tambah Fadhil.
Regenerasi bek kiri di Timnas Indonesia kini memang terus mencatatkan perkembangan pesat. Nama-nama generasi emas bermunculan dari Rezaldi Hehanusa, Firza Andika dan tentunya tak ketinggalan Ricky Fajrin.
Bukan tidak mungkin, Fadhil bisa menyusul jejak senior-seniornya tersebut suatu saat nanti. Setidaknya untuk saat ini proses demi proses terus ia lewati bersama Serpong Jaya di kompetisi IJL Mayapada U-13.
Utamanya dalam memberi umpan, tingkat akurasi kaki kidal Fadhil bisa dibilang sebagai pembuka kran serangan Serpong Jaya. Stamina prima saat menyisir sisi sayap juga jadi nilai tambah untuk pemain bernomor punggung 21 tersebut.
"Saya beruntung punya kekuatan di kaki kidal, jadi bisa lebih lincah saat menggiring dan menggocek bola," ujar Fadhil.
Fadhil juga termasuk tipe bek haus gol. Tercatat sudah dua kali ia menyarangkan bola ke gawang lawan saat jumpa Abstrax FA dan Laskar Pelangi.
Yang menarik, dua gol Fadhil ia sumbangkan melalui sundulan kepala. Ibarat seorang penyusup, kegemarannya masuk ke jantung pertahanan lawan lewat skema bola mati terbilang sangat efektif memecah keheningan.
Doa dari orangtua jadi rahasia Fadhil. Bisikan dari sang ayah sebelum peluit kick-off dibunyikan kian membuat motivasinya tambah berapi-api.
"Di rumah sebelum bertanding saya tidak pernah lupa izin ke orangtua, cium tangan ibu. Doanya jadi kekuatan untuk saya," ungkap Fadhil.
"Sedangkan ayah tidak pernah absen mendampingi saat bertanding, ia selalu berpesan agar saya tidak lupa cara mencetak gol," tambah Fadhil seraya tersenyum.
Misi itu yang akan dibawa Fadhil pada akhir pekan nanti saat laga pekan ke-17 IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon versus Tajimalela FA. Namun tentunya ia tidak akan pernah lupa pula cara bermain sang idola, Firza Andika di atas lapangan.
Fadhil memang patut waspada, Tajimalela FA terkenal sebagai tim dengan kekuatan merata di segala lini. Pada laga terakhir contohnya, meski tanpa tiga pemain andalannya, Panser Bekasi mampu membekap Pro: Direct Academy yang notabene pernah meremukkan Serpong Jaya.
"Saya belum cek lagi rekaman pertandingan mereka (Tajimalela FA). Cetak gol lagi? Insya Allah," tandas Fadhil.
Laga Serpong Jaya kontra Tajimalela FA sendiri punya label partai big-match di pekan ke-17. Bukannya tanpa alasan melihat saat ini keduanya di tabel klasemen ada di zona empat besar dengan hanya berselisih satu angka untuk keunggulan Panser Bekasi.