IJL.Com- Nafsu KMJR Cilegon untuk menginjakkan dua kakinya di fase knock-out 16 Besar memang sudah tidak bisa terbendung. Meski demikian, Maesa Cijantung ogah jadi batu loncatan.
Kekalahan dari BMIFA pada pertandingan terakhir jadi sentilan kecil untuk skuat Maesa. Tampil menyerang, membombardir pertahanan lawan tanpa henti namun apa daya tidak ada gol kunjung tercipta.
Pelatih Maesa, Warya Sunarya tahu betul kekurangan timnya. Ia menyadari penyelesaian akhir masih jadi masalah besar. Di satu sisi, Arya juga mengakui masih mencari sosok juru gedor haus gol di tubuh skuat Burung Hantu.
"Finishing memang jadi kendala karena tidak adanya striker murni yang konsisten di tim kami," ungkap Arya.
"Tapi saya tetap yakin Sandy dan Dito bisa lebih garang lagi di depan gawang utamanya untuk membantu kerja keras Kaysan dan Putra," sambung Arya.
Sabtu nanti di pekan ke-26 IJL U-13 atau partai penutup babak penyisihan Grup Sensation, Maesa kudu bersiap move-on. Meski sudah memastikan langkah ke fase knock-out 16 Besar, Arya meyakini anak asuhnya tidak akan bermain "seadanya". Poin penuh tetap jadi agenda utama.
Yang menarik, Maesa akan berhadapan dengan KMJR yang tengah bernafsu memburu tiket fase knock-out. Laga akhir pekan nanti ibarat partai final untuk anak-anak Kota Baja.
Dalam empat partai sebelumnya, KMJR juga sama sekali belum terkalahkan. Terakhir, FU15FA Bina Sentra mampu mereka tekuk.
"Menjelang babak penyisihan grup berakhir, KMJR semakin konsisten jadi tidak heran mereka masuk kandidat untuk lolos ke fase knock-out 16 Besar," ucap Arya.
"Mereka tidak bisa dianggap sebelah mata, beberapa kali KMJR bermain sangat apik, penuh energi dan sangat kuat dalam bertahan," terang Arya.
Arya juga paham betul lawannya sedang dalam energi berapi-api. Namun sekali lagi eks pemain PSJS Jakarta Selatan itu menegaskan Maesa enggan tinggal duduk diam.
"Kami juga mengganggap laga melawan KMJR adalah partai final, jadi bidikannya ya poin penuh," tegasnya.
"Butuh fisik, stamina dan fokus untuk menghadapi mereka. Jika lengah kami akan pulang dengan tangan hampa. Kami harus berjuang sampai detik terakhir sama seperti KMJR," tandas Arya.
