IJL.Com- Belum juga sampai di partai puncak, anak-anak Maesa Cijantung U-9 sudah merasakan sengitnya aroma "partai final". Dag-dig-dug hingga peluit panjang benar-benar dibunyikan.
Seperti yang sudah diramalkan sebelumnya. Maesa harus menjalani dua partai sisa di babak penyisihan Grup Sensation pada Minggu (15/9) dengan jalan penuh kerikil tajam. Tiket fase champions 16 Besar dipertaruhkan di atas rumput hijau.
Di laga pembuka, Maesa harus rela mengakui keunggulan seteru terdekatnya, Putra Agung dengan skor tipis 0-1. Sebuah alarm pertanda bahaya sempat mengitari Jovan Moreno dan kawan-kawan.
Dag-dig-dug, begitu bunyi hati sang pelatih, Yudi Kurniawan. Sesekali dirinya nampak melihat update tabel klasemen sembari berharap ancaman kudeta itu hanya isapan jempol belaka.
"Jujur, kami sempat khawatir setelah ditekuk oleh Putra Agung walaupun saat itu anak-anak hanya kecolongan lewat gol tim lawan yang berbau keberuntungan," tutur Yudi.
"Namun memang soal peluang meraih tiket fase champions 16 Besar, dewi fortuna masih agak memihak ke Maesa karena beberapa hasil pertandingan tim lain rata-rata justru berakhir imbang seperti ASIOP melawan M'Private Soccer School misalnya," ujar Yudi.
Tidak mau terlalu banyak bergantung pada nasib tim lain, di laga kedua Yudi ingin anak-anak asuhnya berdikari (berdiri di bawah kaki sendiri). Membungkam Serpong Jaya jadi misi agung jika ingin memastikan langkah ke fase champions 16 Besar.
Serpong Jaya sendiri datang ke atas lapangan dengan motivasi berlipat-lipat ganda. Jika mampu menekuk Maesa Cijantung, Black Panther bisa dengan leluasa melancarkan agenda kudeta.
Laga Maesa kontra Serpong Jaya tak ubahnya partai final. Gol penentu lahir satu menit jelang laga usai, Bima Anggoro Ridho membuat anak-anak Cijantung tenggelam dalam lautan euforia.
"Saya hanya bilang ke anak-anak kalau mau lolos ke fase champions kuncinya hanya bermain ngotot dan utamakan kerjasama tim. Saya juga ingatkan mereka soal posisi Serpong Jaya di tabel klasemen, dan anak-anak menegaskan tidak rela direbut posisinya," ujar Yudi.
"Saya bangga anak-anak bisa benar-benar bangkit hingga bisa mengalahkan Serpong Jaya. Semangat mereka luar biasa, saya puas dan lega target kami di awal musim untuk lolos ke fase champions 16 Besar akhirnya tercapai," tambah Yudi.
Selain itu Yudi juga berterimakasih atas dukungan suporter Maesa yang selalu memadati Lapangan Nirwana Park Sawangan setiap kali skuat Si Burung Hantu berlaga. Tanpa dukungan pemain ke-10, bisa jadi laga penentuan dengan aroma partai final kemarin berakhir pilu.
"Tidak bisa dipungkiri ada suporter setia di belakang kami. Orangtua pemain turut memberi andil hingga Maesa bisa lolos ke fase champions 16 Besar. Sangat luar biasa dukungan mereka," pungkas Yudi seraya tersenyum.