IJL.Com- Sayatan Tajam Alvin Alfareza semakin nyetel di skuat IJL Elite. Urusan paspor sempat bikin khawatir.
Alvin Alfareza tampil gemilang pada laga uji coba kedua IJL Elite, Sabtu (14/9) di Lapangan Nirwana Park Sawangan. Hattrick ia torehkan ke gawang Metro Kukusan sebagai pelengkap kemenangan empat gol tanpa balas.
Satu dari tiga gol yang dicetak oleh Monyong, sapaan akrabnya bernilai spektakuler. Alih-alih mengirim umpan, pemain asal ASTAM itu langsung merobek jala gawang Metro Kukusan lewat skema tendangan pojok. Praktis kiper tim lawan hanya bisa terperangah.
Lebih daripada itu, sepak terjang Monyong di lini sayap semakin membuat daya setrum skuat IJL Elite kian nyetel. Salah satu pemain yang tidak hanya sekadar menjadi pembeda tetapi juga penentu untuk tim besutan Mulyadi Mardizal.
Bak seorang dokter di atas meja operasi, insting Monyong seperti pisau bedah dengan sayatan tajam. Kedua kakinya mencengkram kulit dan jantung pertahanan tim lawan.
Ujungnya, boom! Tendangan keras menghantam jadi cara bocah kelahiran 23 Maret 2005 itu menghukum barisan musuh yang coba menghadang.
"Alvin adalah tipe winger yang selalu menggiring bola ke dalam dengan cepat lalu melepaskan tendangan yang terbilang relatif sulit untuk level anak di usianya. Keputusannya itu yang punya level di atas rata-rata," ujar Mul.
"Pemain IJL Elite ini semua unik, dasar olah bolanya sudah bagus. Bicara Alvin kembali, ia punya kemampuan sebagai sosok pemecah kebuntuan tim. Perannya akan terasa saat ia lebih banyak mencari ruang, bergerak menjemput si kulit bundar," tambah Mul.
"Kami punya dua winger dengan kualitas jempolan di sisi kiri, ada Alvin dan Bagas Prayoga. Tinggal mencari yang sisi kanan. Belum ada yang cocok kalau hanya sekadar bisa, saya sedang mencari yang betul-betul mumpuni," tegas Mul lagi.
Monyong sendiri mengaku termotivasi ingin membuat Mulyadi semakin jatuh hati. Ia meyakini apa yang ditunjukkan saat laga kontra Metro Kukusan hanya sekadar "pemanasan".
"Senang bisa ditempa oleh coach Mul yang selalu meminta para pemainnya untuk berani lebih banyak belajar. Intinya saya hanya bawa enjoy instruksi yang ia berikan," ujar Monyong.
"Bangga rasanya bisa membuat coach Mul tersenyum lewat tiga gol ke gawang Metro Kukusan kemarin, Insya Allah bisa berlanjut di Malaysia nanti," tambahnya lagi.
Ya, Monyong mengaku sudah tidak sabar menginjakkan kakinya di Negeri Jiran. Bukannya tanpa alasan yang kuat mengingat beberapa hari terakhir hatinya sedang dilanda rasa "galau".
"Sempat khawatir kemarin tidak jadi berangkat karena nunggu paspor lama sekali jadinya. Alhamdulillah, akhirnya kemarin dapat kabar baik. Sekarang sudah lega dan semakin fokus ke lapangan," tandas Monyong.