IJL.Com-Perlahan tapi pasti, pemilik nomor punggung 10 di Maesa Cijantung mulai menunjukkan aura magisnya. Muhammad Syamwil Razak siap tebar pesona, ASTAM bisa jadi korban berikutnya.
Maesa mulai konsisten untuk melaju di trek lurus pada kompetisi IJL Mayapada U-13 Grup Sensation. Tiga laga terakhir, poin penuh dibungkus dengan mulus untuk dibawa pulang ke Cijantung.
Adanya anggapan Saubyhaky Putra sentris mulai memudar pelan-pelan meski belum sepenuhnya hilang. Berkaca dari laga kontra Brazilian Soccer School, ada nama Muhammad Syamwil Razak yang mulai mencuri panggung.
Dua gol dicetak Syam ke gawang Brazilian. Formasi 4-1-2-3 andalan Maesa membuat pemain bertubuh mungil itu ibarat sebuah magnet yang mendistorsi frekuensi pertahanan lawan.
Maesa yang punya karakter sebagai tim dengan memanfaatkan lebar sayap, praktis membuat Syam harus rela menjadi bahan "terjangan ombak" di atas lapangan. Hebatnya ia bisa lalui hal tersebut dengan kepala dingin, caranya mengoyak jala gawang Brazilian jadi bukti sahih.
"Syam memang saya plot sebagai gelandang serang untuk mengatur irama di lini tengah sekaligus mensuplay bola kepada Saubyhaky Putra, M Kaysan juga striker kami. Ia memiliki penguasaan bola dan passing yang bagus," ujar pelatih Maesa, Warya Sunarya.
"Tubuhnya yang kecil membuat Syam semakin lincah," jelas Arya, sapaan akrab sang pelatih.
Bukannya tanpa alasan yang kuat pula jika nomor punggung 10 mampir di punggung Syam. Bagi Arya, anak asuhnya itu ibarat seorang Lionel Messi.
Ya, daya magis angka keramat mulai terasa. Syam mulai tebar pesona.
"Syam memiliki teknik dan skill yang bagus, saya memberikan tambahan huruf L dengan nomor punggung 10 atau Lionel Syam (seperti Messi) tak ubahnya seperti C Putnaldo ( Cristiano Ronaldo) dan Kaysan Jr (Neymar)," ungkap Arya seraya tertawa lebar.
"Tak ada maksud lain, supaya mereka termotivasi saja dengan para pemain bintang tersebut walaupun saya tidak tahu apa mereka suka atau tidak dengan nama-nama itu," sambung Arya tak kuasa menahan tawa.
Meski demikian, performa Syam bukannya tanpa celah. Emosi yang masih naik-turun masih jadi catatan.
Walaupun begitu bukan Arya namanya jika tinggal diam. Mengawal seorang "Messi" memang tidaklah mudah.
"Jujur, sebenarnya saya kaget kemarin Syam bisa cetak dua gol ke gawang Brazilian. Mental dan emosi yang masih belum stabil terkadang mempengaruhi performanya di atas lapangan," ujar Arya
"Saya hanya memberikan instruksi kepadanya agar tetap tenang dan yakin dengan kemampuannya. Jangan mudah terpancing emosi lawan yang akhirnya bisa menghambat performa di atas lapangan," sambung mantan penggawa PSJS Jakarta Selatan tersebut.
Ujian itu yang akan kembali dihadapi Syam pada akhir pekan nanti. Bukan tidak mungkin dirinya bisa kembali curi panggung di laga bertajuk big-match kontra ASTAM.
Performa apik Syam nyatanya membuat Arya dipaksa lebih putar otak. Ada rotasi berselimut senjata rahasia tengah ia siapkan.
"Menjelang akhir babak kedua saya merotasi Syam untuk main di posisi striker. Alhamdulillah Syam dapat memaksimalkan kemampuannya kemarin melawan Brazilian. Itu sebenarnya rahasia dia bisa cetak dua gol," ungkap Arya.
"Tidak menutup kemungkinan situasi tersebut akan terjadi saat laga melawan ASTAM. Terkadang Syam saya rotasi di sayap kiri luar bergantian dengan Kaysan, begitu pun dengan Putra," tutur Arya.
ASTAM adalah tim yang belum terkalahkan selama kompetisi IJL Mayapada U-13 Grup Sensation berjalan. Menariknya, sama seperti Maesa mereka punya karakter 11-12 yakni sama-sama doyan mengandalkan agresivitas lini sayap.
Ketatnya laga di atas lapangan begitu disadari sepenuhnya oleh Arya. Tidak ada jalan selain fokus 101 persen kalau ingin meraih rekor empat kemenangan beruntun.
"Mereka adalah tim yang solid dan konsisten, jadi saya harap anak-anak Maesa tetap fokus baik dalam bertahan maupun menyerang," tegas Arya.
"Kami pernah bertemu sebelumnya, pernah saling mengalahkan di beberapa kompetisi. Saya yakin pertandingan nanti akan sangat seru karena beberapa pemain Maesa dan ASTAM sudah saling mengenal," tandas Arya.
