IJL.Com- Kompetisi IJL Mayapada U-13 bisa jadi "masa panen" Ragunan Soccer School. Ini saatnya Nuno Leoporto Verdial Tipe dan kawan-kawan melanjutkan misi yang belum usai.
2017 lalu skuat Ragunan Soccer School mampu mencuri perhatian publik Indonesia Junior League. Di bawah arahan pelatih muda, Afif Prasetiawan, tim U-11 mampu merangsek hingga babak semifinal champions.
Penampilan Ragunan SS saat itu harus diakui memang mengundang decak kagum. Kekuatan merata dari segala lini dibalut daya juang tinggi sampai peluit panjang dibunyikan membuat mereka benar-benar sulit dipatahkan.
Selain daripada itu, salah satu anak didik mereka yakni Nuno Leoporto Verdial Tipe sukses menembus skuat IJL Elite. Nama bocah berdarah Nusa Tenggara Timur itu bahkan sempat jadi bahan perbincangan hangat di gelaran turnamen Royal Selangor Club, Malaysia. Juru taktik negara-negara tetangga seperti dari Malaysia, Singapura hingga Australia nampak terhipnotis dengan aksi pemain yang mengidolakan Boaz Solossa tersebut
Musim 2018/2019 ini, Nuno Cs siap naik kelas Levelnya harus diakui akan sedikit lebih berat, IJL Mayapada U-13 memanggil mereka untuk kembali unjuk gigi.
Dari materi pemain yang dibawa, mayoritas diantaranya adalah jebolan IJL 2017. Menarik tentunya kembali melihat sepak terjang skuat Ragunan SS. Ibarat masa panen, ada buah matang yang ingin dipetik sang pelatih, Munaji.
"Saat ini kondisinya baru menginjak tahap 80 persen. Bicara materi pemain sebenarnya gabungan angkatan 2005 dan 2006, sempat pilah-pilih karena tim inti mayoritas diisi 2006 jadi harus jeli siapa yang dibawa selama kompetisi nanti," ujar Munaji.
"Nuno Leoporto, Alvansyah Putra Lubis, Faiz Putra Firmansyah dan pemain jebolan IJL 2017 saya rasa memang sudah sangat siap sekali. PR-nya justru di 2005, banyak anak-anak yang baru ikut SSB tapi disinilah rotasi akan lebih banyak berbicara," tambahnya.
Dari hasil rapat koordinasi manajemen dan tim pelatih Ragunan Soccer School, Munaji mengaku dirinya baru saja resmi ditunjuk mengawal tim U-13 di gelaran IJL Mayapada pada akhir pekan kemarin. Tak ayal, hal tersebut membuat dirinya harus putar otak lebih keras lagi.
Namun, sekali layar terkembang pantang surut ke belakang. Derasnya badai persaingan IJL Mayapada U-13 yang sudah ada di depan mata membuat adrenalin Munaji semakin mendidih. Seketika, naluri hingga insting marinir berusia 44 tahun tersebut muncul.
"Ini pertama kali saya melatih anak-anak SSB dalam skala kompetisi besar. Sebelumnya lebih banyak di internal Persija Jakarta bersama PSAL (Persatuan Sepak Bola Angkatan Laut), jadi asisten Elly Idris," ucapnya.
"Selalu ada tantangan dan perbedaan saya rasakan, melatih level PSAL dan Ragunan Soccer School pastinya beda sekali. Terpenting harus pandai atur siasat, disiplin itu harus tapi namanya melatih anak-anak pasti punya trik khusus. Sejatinya sepak bola memang sudah jadi hobi," tutur Munaji yang bertugas di KKO Cilandak tersebut.
Beberapa pekan ke depan sebelum peluit kick-off IJL Mayapada U-13 benar-benar dibunyikan, beberapa agenda laga uji coba sudah dikantongi anak-anak Ragunan SS. Hal ini disebut Munaji juga sebagai momentum awal dirinya menempa mental bertanding tim asuhannya.
"Minggu kemarin sebenarnya ada laga uji coba namun sayang batal tapi sedang kami agendakan kembali, rencananya dua lawan dalam satu pekan. Saya rasa ini penting sebelum memasuki kompetisi, buat anak-anak tentu perlu asah mental," ujarnya.
"Kerangka tim sudah terbentuk, 4-3-3 jadi formasi di atas lapangan sejauh ini," tandas pelatih yang sangat mengidolakan Rahmad Darmawan itu.
Sedikit meraba, 4-3-3 sepertinya memang jadi formasi ideal untuk anak-anak Ragunan Soccer School. Melihat kualitas materi pemain, kecepatan Nuno Leoporto juga Alvansyah Putra Lubis menyisir pos sayap sepertinya memang menjadi daya ledak cukup menjanjikan.