IJL.Com- Membesut ASIOP Apacinti U-9 di kompetisi IJL Mayapada 2018 akan jadi tantangan tersendiri untuk Maradona. Kehadiran pemain asal Spanyol, Noah Garell Olius diyakini bisa jadi pembeda untuk tim berjuluk Mutiara dari Senayan tersebut.
Jelang peluit kick off IJL Mayapada 2018 dibunyikan, persiapan matang terus digeber skuat ASIOP Apacinti U-9. Tim yang baru terbentuk diakui sang pelatih, Maradona jadi PR bagi dirinya saat ini.
"ASIOP Apacinti U-9 yang terdiri dari barisan pemain angkatan 2009 ini memang baru terbentuk. Persiapan khususnya masih soal pemantapan skill individu dan sosialisasi tentang visi misi kedepannya," ujar Maradona.
"Mudah-mudahan IJL Mayapada 2018 jadi ajang pengalaman yang berharga buat bekal untuk angkatan 2009 ke depannya. Tapi percayalah, kami akan berusaha menampilkan yang terbaik," sambung pria dengan sapaan akrab coach Mara tersebut.
Meski masih terbilang minim soal jam terbang, Maradona meyakini hal tersebut tidak akan membuat tim asuhannya jadi minder ketika sudah berada di atas lapangan. Justru "kekurangan" tersebut tak ubahnya sebagai senjata rahasia.
"Saya sangat terbantu dengan antusiasme anak-anak jelang IJL Mayapada 2018 bergulir, bisa dilihat dari kehadiran pada setiap jadwal latihan dengan memaksimalkan waktu dua kali dalam waktu satu minggu. Hampir materi pemain kami ini setengahnya adalah muka-muka baru yang akan merasakan kompetisi panjang. Tentu ini akan jadi momen pertama dan berkesan bagi mereka," terangnya.
Satu dari muka-muka baru yang mengisi skuat ASIOP Apacinti U-9 adalah pemain berdarah Spanyol, Noah Garell Olius. Sejauh ini, adaptasi dari bocah berambut pirang itu disebut Maradona cukup baik. Jelas, tak ada keraguan bagi sang pelatih memberi kesempatan sang matador cilik untuk unjuk gigi pada kompetisi IJL Mayapada 2018 nanti.
"Iya betul, Noah statusnya juga pemain anyar di ASIOP, baru bergabung pada November 2017. Di level usianya, ia terbilang sangat baik karena dari masuk dari program kategori hobby hingga mampu digabungkan dengan rekan-rekannya yang ada di reguler," jelas Mara.
"Kendalanya sampai saat ini hanya di faktor bahasa saja. Tapi saya rasa tidak masalah karena sepak bola itu kan bahasa universal," tambah sang entrenador.
Darah sepak bola sepertinya sudah mengalir deras dalam diri Noah hingga mengantarkan dirinya siap berlaga di kompetisi IJL Mayapada 2018. Sang ayah sendiri diketahui merupakan fans berat dari klub tanah kelahiran mereka, Valencia.
"Kami berasal dari Valencia. Tapi sepertinya Noah tidak tahu nama Ruben Baraja (legenda hidup Los Che era 2000-an), ia lebih kenal Cristiano Ronaldo ha-ha-ha,' ujar ayah dari Noah dengan bahasa Indonesia sedikit terbata-bata.
Bienvenida a IJL Mayapada Noah y el equipo de ASIOP. Vamos a jugar con orgullo y alegría !!!