IJL.Com- Penampilan Muhammad Athaya Wargahadibrata yang amat gahar sebagai jenderal lini belakang ASIOP U-11, berbanding terbalik dengan isi hatinya. Enggan menyakiti karena tak ingin disakiti.
ASIOP tampil on-fire saat jumpa BMIFA dalam lanjutan laga pekan ketujuh Indonesia Junior League U-11, Minggu (21/3). Begitu superior menguasai lini demi lini, 'Mutiara dari Senayan' unggul telak atas tim lawan dengan skor 4-0.
Dua dari empat gol ASIOP berasal dari aksi sang jenderal lini belakang, Muhammad Athaya Wargahadibrata. Memanfaatkan skema sepak pojok, Athaya bagai hantu "pencabut nyawa" di jantung pertahanan BMIFA.
Faktanya selain mencetak dua gol, Athaya bermain tanpa celah sebagai jenderal lini belakang. Begitu gahar membuat garda terakhir ASIOP terbilang angker untuk penyerang lawan.
"Senang banget, ini pertama kalinya bikin gol di IJL. Agak kaget juga sebenarnya, tidak nyangka bisa buat sampai dua," ujar Athaya.
"Iya, tiap ASIOP dapat kesempatan sepak pojok, ada instruksi dari pelatih buat maju bantu ke depan. Jadi ya sudah harus selalu siap," sambung Athaya seraya melempar senyum ramah.
Yang menarik, saat mencetak gol keduanya ke gawang BMIFA, tak ada euforia berlebih dari seorang Athaya. Ia justru sibuk membantu kiper BMIFA yang sedang terkapar sehabis kalah berduel.
"Tadi saya lihat kiper BMIFA kesakitan. Tidak enak merayakan gol padahal ada yang sedang kesakitan," ungkap Athaya.
"Saya tahu rasanya sakit itu tidak enak. Jadi jangan sampai membuat orang jadi sakit," tambah Athaya lagi.
Athaya memang tak mau besar kepala. Fans berat Sergio Ramos itu mengatakan, performa impresif skuat ASIOP bukan mutlak semata-mata peran ia seorang. Salah satunya perihal tuah jersey anyar.
"Iya ini jersey baru pertama kali pakai di IJL. Semangatnya pasti bertambah, saya dan teman-teman jadi lebih percaya diri," tutur Athaya lagi.
Jersey anyar ASIOP yang sudah dirilis sejak Desember 2020 lalu akhirnya naik panggung juga di gelaran kompetisi Indonesia Junior League U-11. Praktis, seragam tempur bertabur sponsor hasil kerja sama dengan apparel lokal yakni Mills ibarat stimulus tambahan untuk Athaya dan kawan-kawan.
Mills merupakan apparel yang juga menyokong Timnas Indonesia. Setara seperti skuat Merah-Putih, barisan pemain serta pelatih ASIOP pun disuplai kebutuhan dari mulai jersey kandang dan tandang, training kit, jaket sampai tas.
"Mulai hari ini di semua ajang yang diikuti ASIOP, kami sudah harus mengenakan jersey hasil kolaborasi dengan Mills. Pastinya itu menjadi tambahan dan pendorong motivasi untuk anak-anak di atas lapangan," ujar sang pelatih, Afrial Rahman.
"Soal dua gol yang dicetak Athaya itu memang sudah jadi bagian dari skenario yang kami siapkan, sebenarnya pernah dicoba berulang-ulang dan saat melawan BMIFA ini baru bisa terlihat hasilnya. Duet Athaya bersama Diya Afdin di lini belakang juga kian kompak dan solid, ada progres yang makin terasa. Alhamdulillah," pungkas Sinchan, sapaan akrab Afrial Rahman.