IJL.Com- Konon, lelaki berwajah sangar cenderung punya hati yang lembut. Tidak percaya? Coba tengok sebentar bek IJL Elite jebolan Garec's, Muhammad Ferdi.
Garec's lolos ke partai final IJL U-13. Meski harus mengakui keunggulan M'Private Soccer School lewat drama adu penalti, sepak terjang anak Cengkareng sudah berhasil membius mata penonton. Satu kata terlintas dan tidak bisa lepas, militan!
Representasi gaya permainan militan Garec's tergambar jelas dalam wajah sang kapten, Muhammad Ferdi. Bek tengah yang begitu membuat dada penyerang tim lawan berdegup lebih kencang. Rap-rap!
Hebatnya, Ferdi jarang sekali mendapat "sorotan" dari sang juru adil alias wasit. Pemain yang begitu lihai menikmati atmosfer pertandingan di atas lapangan.
Jangan heran pula kalau Ferdi jadi pemain yang paling "cerewet" di Garec's. Pekiknya begitu nyaring nan bergemuruh membelah rumput hijau, tidak mau kalah dengan sang pelatih, Fakhri Rasyid.
"Dia punya jiwa kepemimpinan yang baik, selalu memberi support ke teman-temannya walau kadang suka bercanda juga," ujar Fakhri.
"Ferdi anak yang pintar mengatur emosinya, dia tahu kapan harus menggunakan otot dan kapan harus menggunakan otaknya. Wajahnya saja yang gahar tapi percayalah hatinya itu pink," tambah Fakhri seraya tersenyum lebar.
Ferdi sendiri jadi satu-satunya pemain yang mewakili Garec's di skuat IJL Elite. Awal Oktober mendatang ia akan terbang ke Malaysia guna mencicipi turnamen internasional bertajuk Borneo Football Cup U-14.
"Alhamdulillah, bersyukur karena dari Garec's ada perwakilannya di IJL Elite dan itu tentu menjadi kebanggaan bagi keluarga besar kami. Saya yakin keberhasilan Ferdi tidak lepas dari konsistensi yang ia tunjukkan sejak pekan pertama bergulir," ujar Fakhri.
"Saya cuma ingatkan dia bahwa jangan cepat puas karena ini hanya awal dari sebuah perjalanan panjang di sepak bola. Kepercayaan yang diberikan harus dibayar dengan terus berlatih dan komitmen jaga kondisi," tambah Fakhri.
Ferdi pun paham betul dengan wejangan yang diberikan oleh Fakhri. Siswa SMP 125 Jakarta Barat itu juga tidak lupa mengucapkan terima kasih untuk pemain ke-12 Garec's.
Ya, Ferdi meyakini tanpa pemain ke-12 dirinya tidak mungkin tampil dengan penuh militansi tinggi. Ada semacam terapi energi yang menurutnya berbuah tiket IJL Elite.
"Sejujurnya, saya tidak pernah menyangka sama sekali utamanya sadar diri karena banyak pemain yang lebih berkualitas. Saingannya bisa dibilang kelas berat," ujar Ferdi seraya tersenyum.
"Tapi ini tidak lepas juga dari suport dan doa dari kedua orangtua saya. Selain itu tentunya suporter Garec's, sebenarnya mereka jauh lebih militan daripada kami. Benar-benar semangat 45," tandas Ferdi.
Skuat IJL Elite sendiri akan memulai latihan perdana pada Sabtu (7/9) di bawah arahan pelatih terpilih, Mulyadi. Selain itu di hari yang sama mereka rencananya juga ditantang Cipta Cendikia FA dengan tajuk laga uji coba.
"Persiapannya secara pribadi pasti ada tapi tidak terlalu banyak, fokus jaga kondisi saja supaya bisa lebih maksimal. Tentunya saya punya target tidak ingin tampil mengecewakan," tandas Ferdi