IJL.Com- Penggawa Prima Soccer School U-13, Muhammad Rifaldi percaya betul pengalaman adalah guru terbaik. Nasehat Ngon A Djam ibarat batu penjuru.
Prima Soccer School harus puas berbagi angka dengan Indonesia Muda Utara saat berlaga di pekan pertama Indonesia Junior League (IJL) U-13 Grup B, Sabtu (1/10). 2x25 menit, hasil imbang 1-1 menghiasi papan skor.
Prima sendiri sempat tertinggal terlebih dahulu saat laga baru berjalan 40 detik. Namun hebatnya, mereka perlahan mampu bangkit untuk menguasai permainan hingga gol penyama kedudukan lahir melalui kaki Muhammad Rifaldi.
Tembakan jarak jauh Rifaldi menembus barikade pertahanan hingga tak kuasa dibaca kiper Indonesia Muda Utara. Si kulit bundar bersarang tepat di pojok jala gawang tim lawan.
"Jujur saja, mental sempat drop saat IMUT mencetak gol cepat. Kaget sekali," ungkap Rifaldi.
"Saat turun minum, pelatih mengingatkan untuk lebih berani tampil agresif dan menekan. Harus berani ambil keputusan karena kami sedang dalam keadaan tertinggal," sambung Rifaldi.
Tak heran seusai mencatatkan namanya di papan skor, selebrasi Rifaldi terasa cukup emosional. Tendangan kungfu ia lepaskan ke tiang bendera sepak pojok.
"Ha-ha-ha, itu saya meniru Ngon A Djam," tutur Rifaldi.
"Nasehat coach Ngon A Djam selalu jadi pegangan saya. Ia selalu bilang agar saya jangan pernah takut untuk berkembang. Tiap musim harus ada peningkatan," tegas Rifaldi.
Seperti diketahui, Rifaldi pernah dibesut Ngon A Djam (eks pemain Persebaya Surabaya dan Sriwijaya FC) saat membela panji Prima di kancah IJL U-13 musim lalu. Ia juga percaya betul, pengalaman adalah guru terbaik.
"Saya beruntung bisa ikut di skuat Prima IJL U-13 musim lalu. Banyak pengalaman saya dapatkan, baik saat tim menang maupun kalah," ujar Rifaldi.
"Saya belum bisa melupakan kekalahan Prima dari FIFA Farmel di babak 8 Besar, seharusnya kami tidak kalah dengan skor telak. Itu juga yang saya jadikan motivasi agar musim ini bisa jauh lebih baik," tandas Rifaldi.
