IJL.Com- Meskipun harus memungut bola dari gawangnya sendiri, Nafajri Zayrin pantas keluar lapangan dengan kepala tegak. Sangat sibuk meredam badai.
Student Soccer School mendapat pelajaran berharga saat meladeni R Soccer pada laga pekan ke-10 Indonesia Junior League U-13. Meskipun harus menelan kekalahan dengan skor 0-3 namun etos kerja mereka saat meredam badai serangan patut diberi acungan dua jempol.
Adalah sosok Nafajri Zayrin yang pantas diberi kredit tersendiri. Ada banyak penyelamatan dibukukan hingga jersey kebanggaannya bermandi keringat.
"Secara pribadi saya sudah cukup senang. Setidaknya saya sudah buat pelatih senang dan tersenyum," tutur Fajri.
"Apalagi saya di pertandingan ini kiper satu-satunya. Jujur tadi sebelum pertandingan tegang sekali karena saya tahu R Soccer itu tim papan atas," sambung Fajri.
Jelas bukan hal mudah untuk menangkis ancaman yang datang bertubi-tubi. Namun berani sibuk itu ternyata memang baik.
"Saya mengidolakan Courtois," ungkap Fajri.
"Saya tidak hitung bikin berapa penyelamatan tadi. Yang jelas saya sudah senang bisa bikin pelatih tersenyum," tegas Fajri lagi.
Fajri memang sadar, kiper dalam dunia sepak bola ibarat pahlawan tanpa tanda jasa. Resiko yang dihadapi pun ibarat santapan sehari-hari.
"Setiap kiper pasti pernah kebobolan, tapi bagaimana supaya nanti bisa bangkit setelah itu," ujar Fajri.
"Saya cuma ingin jadi kiper yang berguna untuk tim dan bisa bikin bangga pelatih dan rekan setim," tandas Fajri seraya tersenyum lebar.
