IJL.Com- Kuatnya karakter seorang pemain melahirkan identitas kental yang menyihir rumput hijau. Pekan keempat Indonesia Junior League U-11 jadi ibarat reli menjaga konsistensi sampai peluit panjang dibunyikan.
Kiper:
Timatius Jordy (ASIOP)
Tampil cukup heroik di bawah mistar gawang ASIOP, caranya membendung ancaman tim lawan sudah berhasil menarik senyum IJLovers, kiper dengan sarat karakter. Banyak penyelamatan gemilang dilayangkan Jordy, sigap menyergap si kulit bundar, melahirkan aroma berbeda sebagai garda terakhir skuat "Mutiara dari Senayan".
Bek:
Axel Jantzen (Young Warrior FA)
Bertahan dan menyerang sama baiknya jadi salah satu keunggulan Axel sebagai prajurit lini belakang Young Warrior, di satu sisi ia sukar dilewati lewat keberaniannya melepaskan tackle krusial, pada sudut yang lain Axel juga mampu hadir sebagai penjaga sirkulasi aliran bola 'The Gladiators' dari sektor lini belakang. Sumbang satu gol cantik menawan ke gawang GRTS adalah sebuah nilai tambah.
Erlangga Fajryawan (Putera Utama Tambun)
Kapasitas Erlangga sebagai jenderal lini belakang Putera Utama Tambun semakin tidak terbantahkan lagi, bek yang punya kemampuan reading the game di atas rata-rata pemain seusianya, sangat elegan dan penuh perhitungan, jarang melakukan pelanggaran fatal. Sapuan bola bersih Erlangga tidak jarang menjadi titik serangan balik Putera Utama Tambun.
Zahranu Azriel (Serpong Jaya)
Bek yang begitu gigih dan tak kenal patah arang, perihal kekuatan body balance, Zahranu Azriel termasuk punya kekuatan mumpuni untuk mengisolasi penyerang lawan. Tampil taktis saat Serpong Jaya tengah dalam keadaan tertekan, namun juga tidak sungkan mencuri momentum hingga proaktif mencatatkan nama di papan skor di laga versus Maesa Cijantung.
Gelandang:
Greyfaldi Abdulmanan (All Star Galapuri)
Aktor protagonis di lini tengah All Star Galapuri, pemain yang paling proaktif menjemput bola guna mengalirkan sirkulasi serangan, daya gebrak begitu luar biasa hingga memaksa lini belakang tim lawan "pecah kongsi". Satu gol cantik dibukukan Grey ke gawang CISS lewat sepakan keras dari luar kotak penalti.
Maftuh Rhizki (Putra Sejati Inssa)
Tampil gigih dan penuh etos kerja keras menjaga kedalaman lini kedua Putra Sejati Inssa, staminanya patut diberi acungan dua jempol, kokoh saat bertahan namun juga cerdik mencuri serangan, taktis dan sigap membaca alur jalannya permainan. Dua gol turut dikoleksi saat menaklukkan D'Joe United.
Janoko Abiyyu (Young Warrior FA)
Gelang bertipe destroyer (perusak) adalah identitas yang tidak bisa lepas dari seorang Janoko Abiyyu, begitu cadas sebagai jembatan lini belakang, tengah sekaligus depan Young Warrior, orang pertama yang memutus rantai serangan tim lawan. Dua kali mencatatkan namanya di papan skor saat laga kontra GRT Sitanala.
Dzaky Fazli (Young Warrior FA)
Daya jelajah memanfaatkan lebar lapangan, Dzaky adalah yang terbaik di kelasnya, tidak hanya berani dan cepat namun juga punya intuisi membelah barikade ketat pertahanan lawan. Absen mencatatkan nama di papan skor, namun pengaruhnya dalam hal memanjakan rekan setim lewat umpan matang jelas layak dapat bintang.
Penyerang:
Ade Lukmanul (Putera Utama Tambun)
Predator berbahaya dengan kaki kiri mematikan, killer-instinct Ade saat merangsek jantung pertahanan Metro Kukusan dan Tajimalela begitu menarik perhatian alias sedap dipandang. Total tiga gol dilukiskan, semuanya begitu indah nan berkelas.
Muhammad Arbi (SSJ Kota Bogor)
Daya pikat Arbi sebagai tombak lini depan SSJ Kota Bogor begitu sarat karakter, striker gesit yang kuat dari segi penguasaan bola, kaki-kaki lincahnya kerap mengundang senyum IJLovers. Ada satu gol penentu dibukukan Arbi di menit-menit akhir saat jumpa Indonesia Rising Star, aksi yang apik nan dramatis.
Wahyu Sulthon (Alba FC)
Jika Wahyu sudah menguasai si kulit bundar, praktis alarm kencang berbunyi di benteng pertahanan lawan, striker paket komplet dari segi insting, akselerasi hingga daya juang Total ada lima gol dibukukan Wahyu di pekan keempat, jala gawang BMIFA dan B24HABS dibuat luluh lantak.
Pelatih:
Endhi Hendrawarman (Putera Utama Tambun)
Pelatih yang paham betul dengan potensi emas anak-anak didiknya, tidak heran skuat Putera Utama Tambun tampil sebagai tim yang punya titik keseimbangan cemerlang baik saat sedang bertahan ataupun menyerang, benar-benar sarat karakter. Endhi juga termasuk tipe pelatih yang "vokal" untuk mengawal performa anak-anak asuhnya, berimbas positif untuk menjaga gairah Erlangga Fajryawan dan kawan-kawan.
Cadangan:
Kiper: Dimas Febrian (Putera Utama Tambun)
Bek: Rahmat Saputra (Indonesia Eagles), Alexander Danuarta (Salfas Soccer), Vatsa Zaki (Pelita Jaya Soccer School), Lanang Liwaiun (Cipondoh Putra), Fariq Rizqi (FIFA Farmel)
Gelandang: Gerard Anugrah (Indonesia Rising Star), Barry Matthew (M'Private Soccer School), Akhdan Dwi Putra (ASTAM), M Rafly Khairy (FU15FA), M Fadlan Trisan (Laskar Pelangi Soccer)
Penyerang: M Fahry Kurniawan (Putera Utama Tambun), Muhammad Tomi (ASIOP), Vashya Dianmar (Putra Sejati Inssa), Arya Prasetyo Nugroho (Garuda Muda Billal), Mochamad Zlatan Ibrahimovic (Tunas Asa Soccer School)