IJL.Com- Pecah telur, senyum semringah langsung terpancar dari wajah Pradipta Arya Zidano. Buka-bukaan soal nomor punggung 17.
Asiana Soccer School tampil perkasa dalam lanjutan laga pekan ketujuh Indonesia Junior League (IJL) U-13 Grup A, Sabtu (4/2). Meski sempat kesulitan membongkar pertahanan Gagak Muda, pada akhirnya kemenangan dengan skor 5-0 berhasil dibukukan tim asuhan Astino Derifiansyah tersebut.
Dua dari lima gol yang dicetak Asiana diciptakan oleh Pradipta Arya Zidano. Selain itu satu assist juga dipersembahkan pemain kelahiran Bogor, 2 Juni 2010 itu.
Ya, artinya setelah menunggu dari awal musim, Zidano akhirnya mampu menyumbangkan gol untuk Asiana di kancah IJL U-13 musim ini. Tidak heran begitu peluit panjang dibunyikan, senyum semringah ia tebarkan.
"Wah lega sekali rasanya. Akhirnya pecah telur juga," ujar Zidano.
"Pertandingan-pertandingan sebelumnya belum dapat peluang yang bisa dibilang enak. Hari ini mungkin baru kebagian rezekinya," tambah Zidano seraya tersenyum lebar.
Zidano sendiri termasuk pemain yang sebenarnya sudah hafal dengan atmosfer kompetisi IJL. Sebelum membela Asiana, seperti diketahui ia terlebih dahulu menempa jam terbang bersama M'Private Soccer School dan R Soccer.
"Paling sulit dilupakan pastinya pas final IJL U-11 musim lalu saat mencetak gol satu-satunya dan membawa R Soccer juara. Setiap ingat, pasti masih merinding," ujar Zidano.
"Sekarang bersama Asiana semoga saya bisa memberikan banyak kontribusi juga. Dua gol hari ini saya persembahkan khusus untuk kedua orangtua yang sudah jauh-jauh setia menemani saya bertanding," tegas Zidano.
Dengan jersey anyar, Zidano tentu punya motivasi berlipat-lipat ganda. Apalagi ada nomor punggung 17 menemani.
Ya, memanggul nomor punggung 17, Zidano punya alasan kuat. Nama mantan pemain Timnas Perancis dan Juventus yakni David Trezeguet ia sebut dengan lantang.
"Pastinya ada gairah yang berbeda sebab saya pakai nomor punggung 17 karena terinspirasi dari David Trezeguet," ungkap Zidano.
"Saya belum pernah pakai nomor punggung 17. Kebetulan ayah saya ngefans banget sama Trezeguet. Tiap Juventus sedang dalam keadaan terdesak atau kalah pasti ada Trezeguet yang jadi penyelamat. Itu yang membuat saya terinspirasi," seru Zidano.
