IJL.Com- Pesona aktor protagonis Pelita Jaya Soccer School U-9, Rafardhan Athalla diramal belum akan usai. Tak ada ada terlambat untuk bersinar.
Pelita Jaya Soccer School terpaksa mengurungkan niatnya untuk melenggang ke babak 6 Besar Championship Series Indonesia Junior League U-9. Pada akhir pekan kemarin, menang atas Java Soccer Academy dan kalah saat bersua E Team Soccer membuat tim asal Sawangan, Depok tersebut harus puas berdiri di rangking kedelapan tabel klasemen akhir penyisihan grup.
Namun dari balik itu semua, tersimpan cahaya terang dalam tubuh Pelita Jaya Soccer School. Ya apalagi kalau bukan apiknya performa Rafardhan Athalla.
Dua gol disumbangkan Fardhan saat Pelita menaklukkan Java. Selebihnya ia sudah sukses melakoni peran sebagai motor permainan tim.
"Harusnya sih bisa bikin lebih dari dua gol, tapi apa ya, saya masih terlalu gampang kelelahan," ungkap Fardhan seraya tersenyum.
"Sekarang totalnya sudah tujuh gol, ya semoga stamina saya makin kuat supaya bisa nambah lagi," tambah Fardhan.
Fardhan bisa dibilang adalah aktor protagonis dalam alur permainan Pelita. Wajar saja ia dianugerahi angka keramat yakni nomor punggung 10.
"Ga ada beban pakai nomor punggung 10, soalnya saya kan tidak berjuang sendirian, ada teman-teman selalu membantu dari belakang," seru Fardhan.
"Inspirasi saya saat bermain? Ya, ayah saya. Ya walaupun pas dia main levelnya cuma di komplek rumah tapi semangatnya selalu jadi inspirasi saya. Oh iya, ayah juga gampang kelelahan kalau main bola, sama seperti saya," tambah Fardhan tak kuasa menahan tawa.
Tujuh gol yang sekarang sudah dikoleksi Fardhan diramal akan terus bertambah. Seperti diketahui, kiprah Pelita di IJL masih akan berlanjut lewat babak 6 Besar Plate Series.
Tak ada kata terlambat untuk bersinar. Pada satu sisi, Fardhan bertekad untuk tidak kehabisan bensin lagi.
"Tadi sempat khawatir sih karena Pelita kan cuma bawa satu pemain supersub. Takut gampang cape, makanya bersyukur bisa menang pas pertandingan terakhir," ujar Fardhan.
"Persaingan di IJL sangat seru. Apalagi Pelita kan sempat kesulitan di awal tapi makin lama tim makin kompak, harus kompak sejak dari latihan sampai bertanding," tandas Fardhan.
