Rela Jadi Nomaden, 'Bajoel Cisadane' Dipaksa Asah Otak




IJL.Com- Masa jeda kompetisi Indonesia Junior League U-13 tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh anak-anak SSB GRT. Terus asah otak.

Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan laju penyebaran Covid-19 tak pelak turut mempengaruhi program latihan anak-anak SSB GRT U-13. Skuat besutan Heri Santoso tersebut harus rela menjadi tim "nomaden".

Musim penghujan yang turun menyelimuti semakin membuat Heri pusing tujuh keliling. Padahal ada banyak pekerjaan rumah kudu mereka bereskan.

"Kami terus berusaha mensiasatinya termasuk menggelar latihan di lapangan futsal sampai sewa lapangan yang letaknya terpencil jauh dari keramaian. Ya bisa dibilang lumayan mengganggu juga," tutur Heri.



Seperti diketahui di laga terakhir, GRT terpaksa mengakui keunggulan Akademi Persib Bogor dengan skor 0-1. Identifikasi masalah pun sudah ditemukan oleh Heri.

Heri tak memungkiri saat itu M Ibrah Ardiansyah dan kawan-kawan terlanjur keburu nafsu. Hal tersebut membuat Akademi Persib Bogor dengan sigap mendikte alur serangan 'Bajoel Cisadane'.

"Masalahnya saat itu lebih kepada faktor penyelesaian akhir dan kemampuan anak-anak membaca situasi pertandingan. Dengan kondisi lapangan yang habis tergenang hujan ditambah pressing ketat dari Akademi Persib Bogor alhasil anak-anak tidak bisa keluar," terang Heri.



"Instruksi bola-bola pendek sampai umpan jauh juga tidak berjalan. Ya, anak-anak terlalu keburu nafsu. Sebenarnya kami bisa tekan tim lawan terus tapi pertahanan Akademi Persib Bogor juga bermain sangat bagus," tutur Heri.



Heri juga menambahkan, barometer permainan GRT memang tidak bisa lepas dari peran sentral sang sutradara lini tengah, Gahral Zhafiq. Kontribusi pemain jebolan IJL All Stars U-11 musim 2017 tersebut harus diakui tidak tergantikan.

Praktis jika Gahral "diisolasi", Heri serasa dipaksa asah otak. Meski demikian, ia yakin selalu ada hikmah dari balik setiap kesulitan.

"Ya artinya sekarang kalau lawan fokus menutup Gahral, berarti pemain yang lain bisa menjadi jauh lebih terbuka," ujar Heri seraya tersenyum lebar.



"Apabila ada satu lini yang deadlock justru seharusnya bisa memancing posisi lain untuk lebih banyak ambil kreasi," pungkas Heri.



Dari kabar terakhir yang baru saja dirilis, peluit kick-off IJL U-13 akan kembali berbunyi pada 20 Februari mendatang. Jadi, masih ada beberapa hari ke depan bagi anak-anak 'Bajoel Cisadane' menggosok taring lebih dalam.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa