Rompi Anti Peluru Pranaja Radi




IJL.Com- Memaksa barisan pemain lini depan Pelita Jaya Soccer School mengelus dada sudah membuat bek BMIFA U-13, Pranaja Radi tersenyum bangga. Imbang rasa menang.

Pelita Jaya terpaksa gigit jari saat berhadapan dengan BMIFA dalam lanjutan laga pekan ke-17 Indonesia Junior League U-13 dari Grup A Phenomenon, Sabtu (13/3). Terus menekan tim lawan sepanjang laga namun apa daya gol yang diburu 'The Young Guns' masih jauh panggang daripada api.

Tebalnya benteng pertahanan BMIFA menjadi ganjalan terbesar untuk Ade Rifatul Aqmal dan kawan-kawan. Berondongan peluru yang ditembakkan mentok di ujung jalan. 

Salah satu aktor utama dari balik kokohnya pertahanan grendel BMIFA adalah Pranaja Radi. Tampil dengan label supersub tidak membuat bek kelahiran Tangerang, 30 Desember 2007 itu kikuk.

Ragam duel dilakoni Radi dengan begitu gigih dan total. Tak kenal kompromi ogah neko-neko. Seni bertahan yang begitu ciamik menjadi warna tersendiri di atas rumput hijau.

Duetnya bersama Iswan Fawwaz di jantung pertahanan BMIFA jelas layak dapat bintang. Radi bak mengenakan rompi anti peluru untuk meredam hujan tembakan dari armada Pelita Jaya.

Hasil imbang yang didulang BMIFA rasanya bak aroma kemenangan. Ya, setidaknya bisa membuktikan status posisi juru kunci bukan lantas membuat tim asal Kota Tangerang itu bisa jadi bulan-bulanan lawan.

"Target kami saat melawan Pelita hanya berusaha bermain maksimal. Hasil imbang sudah membuat saya puas. Mengejutkan sebenarnya," ujar Radi.



"Deg-degan juga karena Pelita tidak pernah berhenti menyerang. Tapi ya kami memang sudah bertekad untuk tampil maksimal. Sebagai seorang bek juga harus lebih sabar dan tenang," seru Radi lagi yang sudah tiga musim berturut-turut terjun di kompetisi IJL.



Soal gaya permainan di atas lapangan, Radi mengaku sangat terinspirasi dengan bek Real Madrid dan Timnas Spanyol, Sergio Ramos. Mungkin itu juga yang menjadi alasan dirinya mengenakan nomor punggung empat sesuai dengan identitas sang idola.

"Sergio Ramos itu bek yang keras tapi enak untuk ditonton. Kesannya tidak grasak-grusuk" ujar Radi.



Saat ini di tabel klasemen sementara Grup A Phenomenon, BMIFA berada di peringkat ke-10. Masih ada satu pertandingan tersisa bisa dimanfaatkan oleh Radi dan kawan-kawan untuk beranjak dari posisi juru kunci.

"Iya masih ada satu pertandingan sisa. Tujuan kami hanya satu, harus bermain maksimal," tandas Radi.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa