Salam Satu Komando Indonesia Eagles




IJL.Com- Pasca kemenangan tipis atas Laskar Pelangi Soccer, pelatih Indonesia Eagles U-13, Didik Darmadi semakin menyadari PR besar yang menggelayuti anak-anak asuhnya. Pantas saja ada komando membelah penjuru lapangan.

Indonesia Eagles patut menarik nafas lega. Dalam laga pekan ke-10 Indonesia Junior League U-13, Sabtu (5/12), kemenangan tipis bernada susah-payah berhasil mereka catat atas Laskar Pelangi Soccer lewat skor 1-0.

Pelatih Eagles, Didik Darmadi buka suara soal performa anak-anak asuhnya di atas lapangan. Eks pemain PSIS Semarang dan Persijap Jepara itu mengatakan banyak pekerjaan rumah dibawa pulang Beryl Edriza dan kawan-kawan.

"Alhamdulillah, bersyukur dengan hasil kemarin namun dari segi permainan masih banyak yang harus kami benahi," ujar Didik.

"Ya saya akui masih banyak PR harus segera diselesaikan agar anak-anak bisa melaju ke cepat," tegas Didik lagi.



Jalan terjal Eagles untuk mengamankan poin penuh sejatinya memang tidaklah mudah. Di menit-menit akhir pertandingan, Laskar Pelangi tak henti menebar ancaman counter-attack, salah satunya melalui sundulan memanfaatkan skema sepak pojok yang untungnya masih menipis di sisi mistar gawang. 

Deg-deg ser berasa naik roller-coaster. Jantung Didik pun serasa hampir copot dibuat. Hampir saja buyar poin penuh di depan mata.

"Ada sedikit rasa khawatir memang karena gencarnya anak-anak meluncurkan serangan bisa berimbas lalai di sektor pertahanan mengingat Laskar Pelangi masih begitu punya semangat tinggi untuk menyamakan kedudukan," ujar Didik.



"Saya terus berusaha mengingatkan anak-anak untuk fokus saja mengamankan keunggulan. Alhamdulillah mereka tanggap dengan komando tersebut sampai peluit panjang dibunyikan," tambah Didik menghela nafas lega.



Sepanjang 2x25 menit laga berjalan, Didik bisa dibilang tidak bisa duduk dengan tenang. Komando berirama lantang tak henti ia kibarkan hingga membelah penjuru lapangan.

Jauh lebih repot daripada laga-laga sebelumnya, Didik tak ubahnya seperti orator ulung di atas podium. Tidak lain hal tersebut ia lakukan demi mengawal kepak sayap-sayap Eagles. 

"Itu benar adanya karena jalur penghubung dari tengah ke depan masih terhambat akibat komunikasi yang kurang lancar. Benar-benar harus ada yang saya sampaikan lewat komando tersebut," ujar Didik.



"Saat masih aktif sebagai pemain dulu, saya lebih mudah bebas bergerak sesuai kata hati, pegang bola namun beban tidak terlalu berat. Namun sekarang saat menjadi pelatih ya harus lebih banyak berpikir dan mengarahkan pemain soal taktik dan strategi, pantau posisi anak didik sampai keutuhan tim. Sepak bola sudah mendarah daging dalam diri saya. Jadi apapun itu tugasnya ya enjoy saja," sambung Didik seraya tersenyum lebar.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa