IJL.Com- Tiket fase champions 16 Besar yang sudah aman dikantongi agak sedikit memabukkan anak-anak Salfas. Fokus perbaiki daya juang.
11 menang dan tiga imbang serta jadi salah satu dari tiga tim yang belum terkalahkan di kompetisi IJL U-11 musim 2019 rasanya pantas membuat anak-anak Salfas Soccer bertepuk dada. 50 poin digenggam, 34 gol ditebarkan, paling produktif diantara 33 tim kontestan lainnya.
Pada laga pekan terakhir (25/8), Salfas tampil trengginas. Sempat dibuat frustrasi menembus jala gawang D'Joe, Akmal Rusdiansyah dan kawan-kawan melakukan pelampiasan sempurna kala jumpa sang juara bertahan, Putra Sejati. Hasilnya, enam gol tanpa balas dibawa pulang.
Meski demikian, bukan Salfas tentunya kalau cepat larut dalam euforia. Sang pelatih, Choirul Anam mengaku masih disibukkan beberapa pekerjaan rumah. Jelas, tak ada waktu untuk tinggal diam.
"Saya justru menangkap di laga pekan terakhir semangat daya juang anak-anak menurun. Mungkin merasa puas karena sudah lolos ke fase champions padahal perjalanan mereka masih panjang. Itu jadi salah satu evaluasi dan pekerjaan rumah terbesar yang harus dibenahi," tegas Choirul.
Kebetulan di laga akhir pekan nanti tepatnya pada dua partai terakhir babak penyisihan grup, Salfas ditantang dua tim yang punya label penghuni papan atas yakni Giras dan FIFA Farmel. Praktis ini bisa disebut sebagai ajang terbaik M Rizqullah Alifasyah Cs untuk "bangun dari tidur" utamanya sebagai modal menatap fase champions 16 Besar.
Giras dan Farmel tentunya juga punya motivasi mencoreng rekor apik Salfas. Ya tak ada senjata lebih canggih selain adu daya juang di atas rumput hijau.
Giras sendiri punya sosok gelandang haus gol dalam wajah Muhammad Ridwan, ikon kebesaran Si Pitung Cilik. Saat ini Ridwan masih bertengger kokoh di puncak daftar top-skorer dengan torehan 13 gol.
Sementara Farmel juga punya gelandang serang flamboyan lewat aksi menawan Muhammad Zona Dzuhri. Jangan lupakan pula bek dengan insting gol ciamik dalam diri Fajar Riyandi.
Catatan tersebut sepertinya memang cocok untuk menguji nyali anak-anak Salfas yang sejauh ini baru kebobolan lima gol. Ya, tak ada waktu untuk telat bangun tidur.
"Keduanya tim yang bagus, jadi semua bisa terjadi di atas lapangan. Apapun hasilnya, yang terpenting anak-anak bisa main maksimal saja itu lebih dari cukup," ujar Choirul.
"Kami juga tidak ada target menggeser posisi Young Warrior dari puncak klasemen, fokus esok hanya perbaiki daya juang," tandas pelatih yang pernah membawa Salfas Soccer U-9 meraih gelar juara IJL 2017 itu.
Salfas sebenarnya memang punya kesempatan besar untuk melancarkan misi kudeta guna menggeser posisi Young Warrior dari puncak klasemen Grup Phenomenon. Andaikata mampu meraih angka sempurna akhir pekan nanti total 58 poin dikantongi sebagai modal besar menginjak panasnya fase champions 16 Besar.
Bisa jadi, "melepas" posisi puncak klasemen jadi salah satu trik Choirul membakar energi dan rasa penasaran anak-anak asuhnya. Ya, tiga musim mencicipi panasnya atmosfer IJL membuat sang pelatih sudah paham betul trek-trek terjal di momen penghujung kompetisi.