IJL.Com- Satria Muda FA (SMFA) tak mau terus larut dalam kekecewaan pasca ditekuk Laskar Pelangi Soccer. Akhir pekan nanti, Pelita Jaya Soccer School dibidik sebagai wadah pelampiasan.
SMFA harus menelan kekalahan perdana di gelaran IJL Mayapada. Bertemu Laskar Pelangi Soccer (11/11) dalam laga bertajuk Derby Pasar Kemis, tim asuhan Bakti Rosdianto itu terpaksa mengakui keunggulan tetangga dekatnya dengan skor tipis 0-1.
Konsentrasi Fajri Zaldiansyah dan kawan-kawan disebut Bakti jadi lubang besar yang harus segera dibenahi. Seperti diketahui, banyak peluang emas SMFA terbuang percuma saat bertemu Laskar Pelangi. Bukan hanya itu, gol tim lawan pun terjadi tepat dua menit jelang laga bubar.
Salah satu faktor lainnya adalah keasikan menyerang. Bukannya tanpa sebab, Bakti sendiri adalah tipe pelatih yang menganut sistem sepak bola menghibur, semua lini ia beri peranan untuk proaktif menggempur pertahanan lawan.
"Persiapan tetap lebih pada kerja sama tim dan finishing, anak-anak juga harus jeli memanfaatkan keuntungan set-piece," jelas Bakti.
"Harus ada komunikasi lebih intens di lini belakang agar gol di menit-menit akhir saat jumpa Laskar Pelangi tidak terulang lagi," sambung pelatih terbaik pekan pertama IJL Mayapada U-13 tersebut.
Wadah pelampiasan sudah ada di depan mata, Pelita Jaya Soccer School namanya. Meski sang lawan masih diselimuti awan yang lebih gelap namun tidak ada istilah pandang sebelah mata dari SMFA.
"Mereka pasti ingin segera bangkit, tapi kami juga sama jadi tidak ada istilah pandang sebelah mata. Paling penting selalu optimis," tegasnya.
"Kami belum pernah bertemu mereka, ini pertama kalinya ya tentu jadi motivasi tambahan juga," sambung fans berat Atletico Madrid itu.
Memanfaatkan video rekaman pertandingan jadi cara Bakti membedah kekuatan tim lawan. Ia punya menyadari Pelita Jaya adalah tim dengan karakteristik bertahan cukup baik di gelaran IJL Mayapada U-13 meski ada lima gol bersarang di gawang anak-anak Sawangan.
Utamanya soal jebakan offside tim asuhan Edy Pringadi. Sudah barang tentu ini yang tengah dikantongi Bakti.
"Saya sudah melihat rekamannya, ada leader di lini pertahanan Pelita yang rajin beri komando, kami punya strategi khusus untuk menghadapinya," beber Bakti.
"Salah satu kuncinya ada di Ilham Sidiq, winger andalan kami, mudah-mudahan dia bisa konsisten menjaga penampilannya," tegasnya lagi.
Memang, jebakan offside Pelita bukannya tanpa celah. Beberapa kali pemain dengan sosok winger seperti Ervan Suardana (Garuda Junior) dan terakhir Nuno Leoporto (Ragunan Soccer School) mampu mematahkannya. Meski demikian jika tanpa konsentrasi penuh maka hasilnya akan cukup sulit melangkahi Alpaz Alviansyah dan kawan-kawan.
"Harus segera move-on karena hasil yang positif dapat membangkitkan motivasi anak-anak," pungkas Bakti.