Tawarkan Aksi Heroik, Lana Maulana Bikin Pusing




IJL.Com- Jika bukan karena Lana Maulana, bisa jadi Maesa Cijantung akan pulang dengan kepala tertunduk saat jumpa CISS Soccer Skill. Efeknya, aksi penjaga gawang bertubuh jangkung itu membuat pelatih Maesa agak "pusing".

Daya ledak Maesa berkurang kala bertemu CISS di pekan keenam IJL Mayapada U-13 Grup Sensation, Minggu (18/11). Titik serangan mereka kerap kali mudah terbaca, M Saubahky Putra yang jadi andalan harus "menderita" ditempel ketat barisan pemain lawan.

Namun ada efek positif di balik hasil imbang tanpa gol Maesa kontra CISS. Perlahan tapi pasti lini belakang Si Burung Hantu justru mulai membetot perhatian.

Salah satu yang paling kentara adalah aksi-aksi heroik sang penjaga gawang, Lana Maulana. Tercatat, ada empat super saves dibukukan kiper bernomor punggung 25 itu. Jelas, barisan pemain CISS dibuatnya gigit jari.

Ketakutan Maesa soal hantu bola-bola mati pun mulai terkikis berkat kehadiran Lana.Posturnya yang cukup tinggi jadi modal dirinya saat menghalau serangan udara.

Tak heran, pujian mengalir dari pelatih Maesa, Warya Sunarya. Ia tidak ragu angkat topi soal performa Lana di atas lapangan.

"Iya betul, dia menunjukkan performa terbaik di laga kontra CISS. Saya cukup senang atas penampilannya," tegas Arya, sapaan akrab Warya Sunarya.



"Jujur saya sempat terkejut melihat penampilan Lana," tambah Arya.



Di pertandingan sebelumnya melawan All Star Galapuri dan Cipta Cendikia FA, Lana memang selalu mengawali dari bangku cadangan. Bukannya tanpa sebab, ia harus rela memberi kunci starting line-up untuk sang kolega, Dewa Nedi Saputra.

"Di dua laga awal ia selalu datang dari bangku cadangan karena di bawah mistar gawang ada Dewa Nedi Saputra, kebetulan Dewa adalah bagian dari tim inti Maesa gabungan dengan angkatan 2006," jelas Arya.



"Tapi kemarin Dewa harus absen, namun alhamdulillah Lana bisa membuktikannya di atas lapangan, saya jadi jauh lebih tenang sekarang," tutur Arya sembari mengumbar senyum.



Di Maesa, Lana memang tergolong wajah baru. Hitungannya, ia masih "kiper junior" jika dibandingkan dengan Dewa.

Meski demikian, Arya meyakini anak asuhnya itu mampu berbicara lebih banyak jika mau kerja keras. Setidaknya ia menegaskan ke Lana kalau proses tidak akan pernah mengkhianati hasil.

"Lana sendiri baru bergabung dengan Maesa, belum ada satu tahun beda dengan Dewa yang memang sudah di Maesa lebih dari tiga tahun," ungkap Arya.

LANA MAULANA

"Dengan postur yang tinggi, saya yakin jika Lana rajin dan giat berlatih akan menjadi kiper yang bagus dan tentu kebanggaan untuk orangtuanya," tambah Arya.



Berkaca dari laga kontra CISS, dampaknya kini Arya jauh lebih "pusing". Ya, aksi-aksi heroik Lana tentunya akan jadi catatan agar dirinya lebih jeli menyiapkan formasi starting line-up untuk laga-laga ke depan.

"Tepat sekali, saya jadi tambah pusing," ujar Arya seraya tertawa lebar.



"Tentunya, saya yakin banyak anak-anak lainnya khususnya di Maesa yang terpilih di IJL akan berlomba-lomba untuk bersaing secara sportif demi mengisi starting line-up 18 pemain agar selalu dibawa pelatih setiap pekannya. Ini efek bagus dari sebuah tim saat mengikuti kompetisi liga," tandas Arya.



Maesa saat ini berada di peringkat ketujuh klasemen sementara Grup Sensation dengan raihan tujuh poin. Masih ada 10 laga lagi jika mereka ingin mengamankan tiket ke fase knock-out 16 Besar.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa