IJL.Com- Dengan langkah agak tertatih-tatih, ASIOP memastikan satu tiket terakhir fase champions 16 Besar IJL U-9. Dibantu atmosfer kompetisi.
ASIOP akhirnya mampu lolos ke fase champions 16 Besar IJL U-9. Total dari 16 laga, 37 poin yang dikantongi Farras Athalla dan kawan-kawan jadi garansi tiket melangkah ke fase bergengsi.
Label peringkat delapan Grup Sensation dikunci ASIOP meski dengan susah payah. Asa dua seteru terdekatnya yakni Indonesia Muda Utara dan Serpong Jaya mereka langkahi.
Di awal kompetisi, ASIOP yang datang dengan status juara bertahan IJL U-9 memang agak tertatih-tatih. Bak yoyo, anak asuh Eric Ardy dibuat naik-turun terhuyung-huyung derasnya atmosfer pertandingan dari pekan ke pekan.
Namun mental sekaligus jam terbang berbicara di atas lapangan. Sang juara bertahan memperpanjang nafas. Tak bisa dipungkiri pula campur tangan dewi fortuna untuk skuat berjuluk Mutiara dari Senayan tersebut.
"Saya sangat senang dan bangga bisa melihat anak-anak berjuang untuk belajar mengembangkan potensi yang mereka punya di sebuah kompetisi bagus, tertata dan terdokumentasi dengan baik. Pemain ASIOP sangat bersemangat mengikuti setiap pertandingannya," tegas Eric.
"Adanya pertandingan-pertandingan yang ketat di kompetisi ini berimbas terhadap motivasi berlatih. Anak-anak berusaha memperbaiki dan menjaga semangat untuk menjadi lebih baik. Imbasnya, pelatih juga ikut ketularan semangat mereka," tambah Eric seraya tersenyum.
Eric memang mengakui atmosfer kompetisi IJL yang selalu "panas" nan bergairah tiap pekannya membuat anak-anak asuhnya ikut tersulut. Ia sendiri yakin ASIOP akan membuktikan kalau mereka lolos ke fase champions 16 Besar bukan hanya sekadar faktor keberuntungan semata.
Ditanya soal peluang mempertahankan mahkota juara, Eric juga tidak menampik ada tujuan ke arah sana. Ya, untuk saat ini tak ada cara selain harus lebih banyak berkaca diri.
"Saya ucapkan selamat untuk tim yang lolos ke fase champions 16 Besar. Semuanya pasti akan berbenah mempersiapkan kekuatan menjadi lebih solid. Di satu sisi kami juga terus beradaptasi menemukan formula formasi terbaik," ujar pria asal Malang tersebut.
"Tim manapun ingin menang dan tampil juara, tapi tentu syaratnya tidak mudah, butuh peningkatan kualitas dan konsisten untuk menjadi yang terbaik bukan hanya secara individu namun juga satu-kesatuan tim. Yang jelas kami sekarang menjadi jauh lebih termotivasi lagi," tandas Eric.