IJL.Com- Mendengar nama Andritany Ardhiyasa praktis membuat semangat kiper ASIOP Apacinti U-11, Timothy Marvel Christiano semakin berapi-api. Lewat kompetisi IJL Mayapada 2018, sebuah pembuktian tengah dicari penjaga gawang bernomor punggung 21 tersebut.
Tegap, besar dan tinggi menjulang membuat sosok Timothy Marvel Christiano mudah dikenali di atas lapangan. Dibanding pemain-pemain seusianya, bocah kelahiran Bekasi, 21 Januari 2007 itu memang punya kelebihan dari segi postur badan.
Namun jangan dikira kelebihan itu membuat seorang Timothy nyaman. Tidak jarang, ia dipandang sebelah mata.
"Banyak yang tidak percaya saya masih berusia 11 tahun, dikira sudah masuk SMA," ujar Timothy seraya tertawa.
"Ya mau gimana lagi, badan saya memang sudah besar dari kecil. Setiap bertanding, tim lawan menganggap itu justru sebuah keuntungan sepertinya," sambungnya lagi.
Memang, "kelebihan" Timothy beberapa kali kerap dieksploitasi barisan pemain lawan. Ya, sasaran bola-bola datar nan kencang jadi senjata untuk menaklukkan penjaga gawang yang baru 2017 kemarin gabung di ASIOP itu.
Namun, bukan Timothy namanya jika ciut nyali. Kelemahan tersebut membuat ia lebih mawas diri. Proses latihan jadi caranya menempa skill, teknik sampai mental.
"Iya betul, saya banyak kemasukan di IJL Mayapada 2018 ini kan lebih banyak bola-bola datar, sepertinya pemain lawan sudah paham kelemahan saya ya. Kalau duel udara bisa lah diatasi," tutur Timothy kembali tersenyum.
"Tapi saya selalu diingatkan pelatih supaya tidak menyerah dan terus belajar. Saat menghadapi tendangan keras dan menyusur tanah paling penting siapkan kuda-kuda dan dari pinggul sampai kedua kaki harus selalu kokoh," tutur bocah yang dikenal ramah tersebut.
Mau tidak mau, di sisa pertandingan IJL Mayapada 2018, Timothy memang akan menjadi pemain andalan dan kiper utama di bawah mistar gawang ASIOP Apacinti. Seperti diketahui ia baru saja ditinggal kompatriotnya, Jonathan Nathaniel yang hijrah ke Singapura untuk melanjutkan sekolah.
"Iya sekarang sendiri. Sedikit jadi beban juga sih, tapi dulu saya pilih posisi kiper karena saingannya kan sedikit, eh sekarang malah sendirian," ungkapnya.
"Tapi sebenarnya saya suka main di posisi mana saja, sekarang mungkin pasnya memang jadi kiper," ucap Timothy.
ASIOP Apacinti sendiri baru memastikan langkah ke babak play-off champions 12 Besar IJL Mayapada 2018. Tentu patut ditunggu aksi menawan dari bocah yang sangat mengidolakan kiper Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa tersebut.
Patut dicatat kembali pula, sebuah pembuktian tengah dicari Timothy. Tidak heran ada satu nama pemain lawan yang sedang ia bidik di kompetisi IJL Mayapada 2018.
"Saya sangat mengidolakan Andritany, mau ikuti jejaknya apalagi kan dulu dia pernah di ASIOP juga," tegas Timothy.
"Saya juga ingin buktikan kalau tidak hanya punya badan besar saja. Lawan yang paling ingin dihadapi di IJL Mayapada 2018? Saya ingin bertemu lagi dengan pemain Putra Sejati, M Isfandyar," tutupnya.