Zahranu Azriel: Sambil Menyelam Minum Air




IJL.Com- Dibebat cedera patah tangan ternyata melahirkan hikmah tersendiri bagi Zahranu Azriel Ananta. Sambil menyelam minum air di jantung pertahanan.

Cedera tak selamanya meninggalkan bekas luka yang tak kunjung sembuh. Ada proses jerih payah tertuang di dalamnya, selagi masih mau bangkit pasti banyak jalan menuju Roma.

Seperti yang dialami penggawa Serpong Jaya di kancah Indonesia Junior League (IJL) U-11 musim ini, Zahranu Azriel Ananta. Pahitnya cedera membuat ia harus rela berlapang dada "meninggalkan" pos penjaga gawang untuk sementara waktu.

2018, gara-gara jatuh dari pohon, Ahran didiagnosa patah tangan. Padahal kala itu ia sedang sibuk-sibuknya berkompetisi di kancah IJL U-9 membela panji kebesaran 'Black Panther' (julukan Serpong Jaya).

Namun sang pelatih yakni Puad Junaedi tentu tidak tinggal diam. Ramuan jitu ia siapkan, posisi bek tengah ia amanatkan sembari memacu semangat tempur terbaru untuk Ahran.

Alhasil, Ahran bak terlahir kembali. Di satu sisi ia memang sudah kadung hobi menghalau ancaman bertubi-tubi di jantung pertahanan.

Meski demikian, Ahran tak memungkiri betapa ia begitu rindu memanggul kembali nomor punggung satu. Namun melakoni peran sebagai jenderal lini belakang jelas tak kenal istilah setengah hati.

"Bek dan kiper kan sebenarnya masih saling berkaitan. Ya apapun itu dinikmati saja. Tapi kalau boleh memilih, lebih condong ke penjaga gawang," ujar Ahran.



"Tapi meskipun dipercaya sebagai bek, saya tidak mau bermain setengah-setengah karena itu yang pelatih inginkan," tambah Ahran seraya tersenyum.



Faktanya, peran Ahran sebagai bek sentral Serpong Jaya bukan kaleng-kaleng. Tidak berlebihan kalau pemilik nomor punggung 71 tersebut dilabeli sebagai pilar tim.

Terbukti, namanya kerap mondar-mandir dalam rilisan pemain terbaik IJL U-11 tiap pekannya. Bukan hanya sekadar bertahan, namun juga tidak sungkan memecah kebuntuan.

Benar saja, skema bola mati jadi santapan Ahran untuk lebih unjuk gigi. Bek dengan insting striker yang cukup menakutkan kiper lawan.

"Kalau kiper, saya sangat mengidolakan David de Gea dari Manchester United. Sedangkan kalau bek, ada Mathijs De Light (Juventus)," sambung Ahran.





"Intinya selalu ada hikmah dari balik cedera patah tangan saya musim lalu. Sekarang justru bisa bermain di dua posisi," tandas Ahran.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa