IJL.Com- Atmosfer kompetisi sekelas Indonesia Junior League ternyata sudah lama ditunggu-tunggu oleh armada FFF Academy. Lepas dahaga, benar-benar haus.
FFF Academy baru saja melakoni debutnya di gelaran kompetisi Indonesia Junior League pada akhir pekan kemarin di kategori U-12. Meski harus menelan kekalahan dari Pantera Subang (0-3) dan Serpong City (0-2), tak ada sama sekali raut wajah penyesalan dari skuat asuhan Anthony Jomah Ballah tersebut.
Bagi Jomah Ballah, pekan pertama IJL U-12 benar-benar jadi ajang berkaca untuk anak-anak asuhnya. Hasil di papan skor bukan patokan utama.
"Bagi kami, hasil di papan skor bukan jadi masalah. Target kami ikut IJL yaitu agar anak-anak bisa merasakan namanya atmosfer kompetisi tidak hanya sekadar berlatih saja," ujar Jomah Ballah.
"Dari sisi permainan, saya sudah cukup puas artinya anak-anak harus berlatih lebih keras lagi," sambung pelatih asal Liberia tersebut.
Secara organisasi permainan, FFF Academy tentu punya potensi untuk terus berkembang. Contohnya, keberanian memainkan skema build-up meski dalam keadaan tertinggal dan tertekan tentu patut diberi kredit tersendiri.
FFF Academy memang baru seumur jagung menancapkan kukunya di kancah pembinaan sepak bola usia dini Indonesia. Haus atmosfer kompetisi jadi alasan kuat untuk terus menyerap ilmu dari panggung IJL.
"Saya salut dengan cara IJL mengemas kompetisi karena atmosfer seperti ini yang anak-anak kami perlukan," jelas Jomah Ballah yang sudah malang melintang di percaturan sepak bola Indonesia saat masih menjadi aktor rumput hijau.
"Bisa terlihat masih ada banyak pemain kami yang grogi dengan atmosfer kompetisi, tapi tidak apa-apa itu justru bagus untuk memantau perkembangannya. Paling penting, harus berani fighting," sambung Jomah Ballah.
Seperti diketahui, selain kelompok usia U-12, FFF Academy juga memborong tiket di kategori U-10, U-14 dan tak ketinggalan U-13. Benar-benar haus atmosfer kompetisi.
"Kami akan terus mendukung IJL karena dari kompetisi seperti ini akan lahir bibit-bibit muda masa depan sepak bola Indonesia," ujar Jomah Ballah.
"Anak-anak akan banyak belajar percaya diri saat sudah berhadapan dengan lawan yang harus dihadapi di arena pertandingan. Ya betul harus berani berkompetisi," tandas Jomah Ballah.
