IJL.Com- Pahitnya kekalahan di laga puncak masih terngiang-ngiang dalam benak penggawa FFF Academy U-10, Dhaneswara Aryasuta. Saatnya menebus rasa penasaran. 

FFF Academy semakin menampakkan kukunya saat berlaga di kancah Indonesia Junior League U-10. Pada pekan kedua kemarin, perlawanan Tunas Jakarta dan Dream Soccer Skill disudahi dengan gaya permainan meyakinkan berujung poin sempurna. 

Bukan hanya kreatif di lini serang, tebalnya tembok benteng pertahanan jadi salah satu sumber kekuatan FFF Academy. Salah satu aktor utamanya adalah Dhaneswara Aryasuta. 

Dhanes tampil tanpa celah saat melayani ancaman para penyerang Tunas Jakarta dan Dream Soccer Skill. Kalem dan sangat percaya diri, memberikan garansi aman di jantung pertahanan FFF Academy. 

"Saya mengidolakan Paolo Maldini. Kuncinya jangan gampang panik. Bek harus bisa juga main cantik," seru Dhanes. 

"Sama fokus latihan, ga boleh bolos," tambah Dhanes. 

Kepiawaian Dhanes tentu tidak jatuh dari langit. Jam terbang yang tengah ditekuni jadi salah satu modal. 

Bagi Dhanes, IJL juga bukan arena yang asing. Momen pahit justru jadi pelecut. 

"Ini musim kedua di IJL. Sebelumnya waktu di Tibi Soccer School U-9. Waktu itu kami kalah di partai final lawan FIFA Farmel," tutur Dhanes. 

"Itu momen yang paling saya ingat dan sekarang mau tebus rasa penasaran," sambung Dhanes. 

Tak pelak, Dhanes sadar, terjalnya peta persaingan baru akan segera dimulai. Ia pun sudah mulai memantau panasnya atmosfer kompetisi. 

"Persaingannya menurut saya lebih ketat musim ini. Saya penasaran dengan Indonesia Muda Utara," seru Dhanes. 

"Sepertinya bakal bersaing ketat sama Indonesia Muda Utara di papan atas," tandas Dhanes.