IJL.Com- Peran vital Pandu Wijaya bersama Bina Bannua di lini tengah Bina Bannua U-13 nampaknya bakal tidak terbantahkan. Dari Cilacap, mimpi sudah dikayuh.
Bina Bannua menggoreskan debut manisnya di kancah Indonesia Junior League U-13. Berhadapan dengan Jatira Raharja, skor dua gol tanpa balas dihantarkan.
Sejatinya, Bina Bannua sempat kesulitan membongkar tebalnya pertahanan Jatira Raharja. Namun tim yang bermarkas di Pancoran, Jakarta Selatan tersebut beruntung punya pemain sekelas Pandu Wijaya.
Selain menyumbang satu gol, peran Pandu sebagai sutradara lapangan tengah Bina Bannua tidak terbantahkan. Tidak heran namanya paling sering disebut oleh komentator pertandingan.
Tiap jengkal lapangan "disapu" oleh Pandu. Momentum serangan Jatira Raharja kerap terputus di kaki pemilik nomor punggung 29 tersebut.
"Saya datang dari Cilacap. Jum'at berangkat. Capek iya pasti, tapi perjalanannya menyenangkan," tutur Pandu.
"Tapi capek bukan jadi alasan. Saya sudah harus siap di atas lapangan. Komitmen," tambah Pandu dengan aksen Cilacap yang sangat kental.
Mengayuh mimpi dari Cilacap, Pandu tentu tidak ingin perjalanannya sia-sia. Bersama Bina Bannua, ada jam terbang lebih dalam ia gali.
"Misinya sih cuma ingin menambah banyak pengalaman. Cari jam terbang sebanyak-banyaknya. Ya kejar mimpi ingin jadi pemain profesional juga," tegas Pandu.
"Selalu minta doa dari orangtua sebelum berangkat. Gol ini khusus saya persembahkan untuk mereka," tandas Pandu.
Sejatinya, dari Cilacap sudah ada satu nama yang pernah membawa harum nama Timnas Indonesia. Ya, dia adalah Widodo C Putro.
